MAKALAH
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
(Diajukan
untuk memenuhi slash satu syarat tugas mata kuliah setrategi pembelajaran di
STAI Siliwangi bandung)
Dosen:
Mario emilzoli
Di
Susun Oleh :
KELOMPOK
8 ( Delapan )
1.
Aan
Darwati
2.
Hilmi Ayu Lestari
JURUSAN TARBIYAH
PERODI PG MI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM
STAI
SILIWANGI BANDUNG
2016
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “STRATEGI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF”
Makalah
ini berisikan tentang informasi Pengertian pembelajaran
kooperatif atau yang lebih khususnya
membahas penerapan pembelajaran kooperatif. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang pembelajaran kooperatif
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Daftar isi
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fenomena yang muncul dalam sistem persekolahan yang ada
sekarang ini cenderung memperlakukan siswa secara kurang adil dan kurang
humanistis. Siswa pandai diberi label unggul dengan segala fasilitas yang
diberikannya, sementara siswa yang di kelas tak unggul memperoleh label kurang
dan predikat negatif yang lain. Siswa pada kelompok unggul berkompetisi secara
keras dan cenderung individualistik. Sementara siswa di kelas tidak unggul
merasa tidak mampu, dan frustasi. Selain itu salah satu masalah yang
dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk kemampuan berpikir
didalam kelas diarahkan pada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak
anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut
untuk memahami informasi yang diingatnya untuk menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika peserta didik kita lulus dari sekolah
mereka pintar secara teoritis akan tetapi miskin akan aplikasi. Oleh sebab itu
seorang pendidik harus memiliki kemampuan mendisain strategi pembelajaran yang
tepat sesuai dengan materi yang diajarkan.
Model pembelajaran memiliki andil yang cukup besar dalam
kegiatan belajar mengajar. Kemampuan menangkap pelajaran oleh siswa dapat
dipengaruhi dari pemilihan model pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan
pembelajaran yang ditetapkan akan tercapai. Terdapat berbagai macam model
pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif bagi guru untuk menjadikan
kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung efektif dan optimal. Salah satunya
yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kooperatif mengutamakan kerjasama antar
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif memiliki
manfaat atau kelebihan yang sangat besar dalam memberikan kesempatan kepada
siswa untuk lebih mengembangkan kemampuannya. Hal ini dikarenakan dalam
kegiatan pembelajaran kooperatif, siswa dituntut untuk aktif dalam belajar
melalui kegiatan kerjasama dalam kelompok.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang
dikemukakan di atas, maka masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1) Apa
pengertian Pembelajaran Kooperatif ?
2) Apa Konsep
Strategi Pembelajaran Kooperatif ?
3) Apa
Kalakterlistrik dan Perinsip-perinsip SPK ?
4) Apa
kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Kooperatif ?
C. Tujuan
1) Untuk
mengetahui pengertian Pembelajaran Kooperatif.
2) Konsep
Strategi Pembelajaran Kooperatif
3) Untuk mengetahui Kalakterlistrik dan
Perinsip-perinsip SPK
4) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
dari Pembelajaran Kooperatif
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Model
pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan
adanya kelompok- kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai
tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika
memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta
memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan
kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan
keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Kagan, pembelajaran kooperatifadalah strategi pengajaran yang sukses di mana tim
kecil, masing-masing dengan siswa dari tingkat kemampuan yang berbeda,
menggunakan berbagai aktivitas belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka
tentang suatu subjek. Setiap anggota tim bertanggung jawab tidak hanya untuk
belajar apa yang diajarkan tetapi juga untuk membantu rekan belajar, sehingga
menciptakan suasana prestasi bersama-sama.
Siswa bekerja melalui penugasan sampai semua anggota kelompok berhasil memahami
dan menyelesaikannya.
Sedangkan menurut Sugandi menyatakan
bahwa “pembelajaran kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok atau kerja
kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang
bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka
dan hubungan yang bersifat interdepedensi efektif diantara anggota kelompok”.
Dari uraian diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pembelajaran efektif dengan cara
membentuk kelompok-kelompok kecil untuk saling bekerja sama, berinteraksi, dan
bertukar pikiran dalam proses belajar. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar
dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai
bahan pelajaran.
Falsafah yang mendasari pembelajaran cooperative learning
(pembelajaran gotong royong) dalam pendidikan adalah homo homini socius yang menekankan bahwa manusia adalah
makhluk sosial. Model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan pengajaran
langsung. Di samping model pembelajaran kooperatif
dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik, model pembelajaran
kooperatif juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Beberapa
poin definisi strategi pembelajaran kooperatif
yaitu :
1)
Pembelajaran kooperatif adalah
pembelajaran yang secara sadar menciptakan
interaksi yang silih asah
sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar, tetapi juga
sesama siswa.
2)
Pembelajaran kooperatif adalah
sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama
dengan sesama siswa dalam tugas-tugas
yang terstruktur,dan dalam sistem ini guru
bertindak sebagai fasilitator.
3)
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan
sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh
antarsesama.
B.
Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif
(SPK)
Ada empat unsur penting dalam SPK yaitu
: (1) adanya peserta dalam kelompok, (2) Adanya aturan kelompok, (3) Adanya
upaya belajar kelompok, (4) Adanya tujuan yang harus dicapai.
Peserta
adalah siswa yang melakukan proses pembelajaran dalam setiap kelompok belajar.
Pengelompokkan siswa bisa ditetapkan berdasarkan beberapa pendekatan,
diantaranya pengelompokkan yang didasarkan atas minat dan bakat siswa,
pengelompokkan yang didasarkan atas latar belakang kemampuan, pengelompokka
yang didasarkan atas campur baik
campuran ditinjau dari minat maupun
campuran ditinjau dari kemampuan.
Pendekatan ditujukan untuk mempertimbangkan tujuan dari pembelajaran tersebut.
Aturan kelompok adalah segala sesuatu
yang menjadi kesepakatan semua pihak yang terlibat baik siswa sebagai peserta
didik maupun siswa sebagai anggota kelompok. Upaya belajar adalah segala
sesuatu aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuannya yang telah dimiliki
maupun meningkatkan kemampuan baru, baik kemampuan dalam aspek pengetahuan,
sikap, maupun keterampilan. Aspek tujuan dimaksudkan untuk memberikan arah
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Salah satu strategi dari model
pekbelajaran kelompok adalah strategi pembelajaran kooperatif (SPK). Dua alasan menurut Slavin (1995) penggunaan
SPK adalah beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran
ini dapat menin gkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan
kemampuan hubungan sosial, meningkatkan harga diri dan sikap menerima
kekurangan diri dan orang lain. Alasan kedua adalah dapat merealisasikan kebutuhan
siswa dalam berpikir, memcahkan masalah dan mengintegerasikan
pengetahuan dengan ketrampilan.
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan
sistem pengelompokkan tim kecil antar 4 -6 orang yang berbeda latar belakang.
SPK mempunyai dua komponen utama, yaitu
komponen tugas kooperatif dan komponen struktur insentif kooperatif. Jadi hal
yang menarik dari SPK adalah harapan selain memiliki dampak pembelajaran yaitu
berupa peningkatan prestasi belajar peserta didik juga mempunyai dampak
pengiring seperti relasi, sosial, penerimaan terhadap peserta yang dianggap
lemah, harga diri dll.
Strategi pembelajaran bisa digunakan manakala :
1)
Guru
menenkankan pentingnya usaha kolektif disamping usaha individual siswa
2)
Jika guru
menghendakiseluruh siswa untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar
3)
Jika guru
menginginkan bahwa siswa dapat belajar dari lainnya.
4)
Jika guru
menginginkan meningkatnya motivasi dan partisipasi mereka
5)
Jika guru
menginginkan berkembangnya kemampuan siswa memecahkan dan menemukan solusi
pemecahannya.
C. Karakteristik dan
Prinsip-prinsip SPK
1. Karakteristik SPK
Perspekif motivasi artinya bahwa
penghargaan yang diberikan kepada kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok
akan saling membantu. Perspektif sosial artinya bahwa melalui kooperatif setiap
siswa akan saling membantu dalam belajar karena mereka menginginkan semua
anggota kelompok memperoleh keberhasilan. Perspektif perkembangan kognitif
artinya bahwa dengan adanya interaksi antara anggota kelompok dapat
mengembangakan prestasi siswa untuk berpikir mengolah berbagai informasi.
1)
Pembelajaran Secara Tim
Pembelajaran kooperatif adalah
pembelajaran secara tim yang merupakan tempat untuk mencapai tujuan dengan
anggota tiap kelompok bersifat heterogen agar dapat saling memberikan
pengalaman, saling menerima dan memberi.
2)
Didasarkan pada Manajemen Kooperatif
Manajemen mempunyai empat fungsi pokok
yaitu, fungsi perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan fungsi kontrol.
3)
Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif
ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok. Oleh sebab itu prinsip bekerja
sama perlu ditentukan dalam proses pembelajaran kooperatif.
4)
Ketrampilan bekerja sama
Kemauan untuk bekerjasama itu kemudian
dipraktikan melalui aktibitAs dan kegiatan yang tergambarkan dalam ketrampilan
bekerjasama.
2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran kooperatif
Terdapat empat prinsip dasar
pembelajaran kooperatif, seperti dijelaskan dibawah ini :
1)
Prinsip Ketergantungan Positif(Positive Interdepedence)
Untuk terciptanya kelompok kerja yang
efektif setiap anggota kelompok masing-masing perlu membagi tugas sesuai dengan
tujuan kelompoknya yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing dan inilah
hakikat ketergantungan positif.
2)
Tanggungjawab Perseorangan(Individual
Accountability)
Guru perlu memberikan penilaian
terhadap individu dan juga kelompok. Penilaian individu bisa berbeda akan
tetapi penilaian kelompok salalu sama.
3)
Interaksi Tatap Muka(Face
to Face Promotion Interaction)
Pembelajaran kooperatif memberi ruang
dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan
saling membelajarkan.
4)
Partisipasi dalam Komunikasi (Participation Communication)
Pembelajaran
kooperatif melatih siswa untuk berpartisipasi aktif dan berkomunikasi.
Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dikehidupan masyarakat kelak.
Oleh karena itu, sebelum melakukan pembelajaran guru perlu membekali siswa
dengan kemampuan berkomunikasi.
D.
PROSEDUR PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
Prosedur pembelajaran kooperatif pada
prinsipnya terdiri atas empat tahap yaitu:
1) Penjelasan
Materi
Diartikan
sebagai proses penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar
dalam kelompok. Tujuan utama adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi
pelajaran.
2) Belajar dalam
Kelompok
Pengelompokkan
dalam SPK bersifat heterogen artinya kelompok dibentuk berdasarkan
perbedaan-perrbedaan setiap anggotanya baik gender, latar belakang agama,
sosial ekonomi, dan etnik serta perbedaan kemampuan akademik.
3) Penilaian
Penilaian dalam
SPK bisa dilakukan dengan tes atau kuis. Hal ini dilakukan baik secara
individual maupun secara kelompok
4) Pengakuan Tim
Pengakuan tim
adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi
untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah .
E.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN SPK
1.
Keunggulan SPK
a.
Melalui SPK
siswa tidak terlalui menggantung pada guru
b.
SPK dapat
mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara
verbal dan membandingkannya dengan ide orang lain.
c.
SPK dapat
membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan keterbatasannya
dan menerima segala perbedaan
d.
SPK dapat
membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggungjawab dalam belajar
e.
SPK merupakan
suatu strategi yang cukup ampuh buntuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus
kemampuan sosial
f.
Melalui SPK
dapat mengembangkan nkemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahaman sendiri
g.
SPK dapat
meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajara
abstrak menjadi rill
h.
Interaksi
selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan
rangsangan untuk berpikir.
2.
Kelemahan SPK
a.
Untuk memahami
dan mengerti fislosofis SPK mamng butuh waktu, sangat tidak rasional kalau kita
mengharapkan secara otomatis siswa siswa dapat mengerti dan memahami filsafat
cooperative learning. Akibatnya keadaaan semacam ini dapat mengganggu iklim
kerjasama dalam kelompok.
b.
Ciri utama dari
SPK adalah bahwa siswa saling membelajarakan. Jika tanpa peer teaching yang
efektif maka tidak akan ada pencapaian yang maksimal oleh siswa.
c.
Penilaian yang
diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja kelompok sedangkan
kenyataannya diharapkan prestasi setiap individu siswa
d.
KeberhasilanSPK
dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memrlukan periode waktu yang
cukup panjang, sehingga tidak mungkin
tercapai dalam sekali penerapan strategi.
e.
Walaupun
kekampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa akan
tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan
secara individual
BAB III
PENUTUP
Dengan melihat karakteristik model
pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan pada aktivitas belajar secara
berkelompok, model ini dapat dijadikan salah satu alternatif metode
pembelajaran di kelas. Terlebih lagi terdapat banyak tipe pada model pembelajaran
ini yang dapat disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik
serta materi pembelajaran yang akan dibahas. Dengan melibatkan siswa secara
aktif pada proses pembelajaran di dalam kelas, diharapkan siswa dapat lebih
ikut bertanggung jawab terhadap peningkatan kemampuan belajarnya sendiri.
Proses pembelajaran pun akan menjadi lebih menarik dan tidak membosankan
sehingga diharapkan hasil belajar juga akan meningkat.
B.
Saran
Seluruh peserta diskusi harus selalu aktif dalam kegiatan
belajar mengajar baik itu berupa bertanya, memberikan jawaban, maupun
memberikan sanggahan agar tujuan dari pembelajaran tersebut dapat dicapai
dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Grasindo
Sanjaya, Wina. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
Wena, Made. (2010) . Strategi Pembelajaran Inovatif Kotemporer. Jakarta : PT.
Bumi Aksara
Zaini, Hisyam dkk. (2007) Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
CTSD
(Centre
for Teaching Staff Develovment)
apa ciri-ciri pembelajaran kooperatif?
BalasHapusciri-ciri kooperatif:
Hapus1.pembelajaran secara tim dua orang atau lebih
2.kemauan untuk bekerja sama
3.keterampilan untuk bekerja sama
4.saling ketergantungan positif
bagaimana cara mengatasi kekurangan atau kelemahan pada pembelajaran kooperatif supaya pembelajaran kooperatif bisa di aplikasikan dengan baik?
BalasHapusBagai mana cara yang baik menerapkan strategi kooperatif.?
BalasHapusJika melihat pengertian Pembelajaran kooperatif diantaranya adalah sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur,dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator. apakah pembelajaran kooperatif bisa diterapkan dalam tugas tidak terstruktur ? bagaimana mengatasi siswa yang tidak bisa bekerjasama ?
BalasHapusPemaparanmateri yang saudaripaparkansudahbagus. Namun, apakah dengan menggunakan metode kooperatif ini sudah tepat atau tidak untuk anak SD/MI? dengan menggunakan metode ini kebanyakan siswa, ketikadiberikan tugas kelompok tidak semua siswa bekerjasama, biasanya yang terjadi hanya mengandalkan satu orang yang bekerja menyelasaikan tugas yang diberikan ketikatidak didampingi oleh guru. Tingkat kecerdasan siswa berbeda-bedaada yang cepattanggap, ada yang lamban dalam memahami, dan adapula siswa yang asik dengan dunianya sendiri. Namun metode ini, bagus digunakan untuk membangun kerjasama antarsiswa, selain bekerjasama siswa juga dituntut untuk mengeluarkan pendapatnya, dansalingbertukarpikiran.
BalasHapusJadidalammetodeini guru harus berperan langsung tidak hanya membagikan kelompok dan memberikan tugas saja, namun guru berperan menjadi fasilitator sehingga siswa mengerti dan memahami apa yang ditugaskanoleh guru.
untuk pertanyaan sodari ira,.
BalasHapusmenurut saya jika ada siswa yang tidak ingin berkelompok, tugas guru sebagai fasilitator ini sudah tepat dengan menggunkan pembelajaran kooperatif, karena walaupun tidak mau, siswa akan terpaksa berkelompok atas perintah gurunya, kemudian siwa akan terus terbiasa bekerjasama, dan akhirnya menjadi bisa bekerjasama. disinilah manfaat dari kooperatif ini. siswa mampu bekerjasama, mampu mengemukakan pendapat, mampu bersosialisasi.
namun tetap peran penuh guru sangat dibutuhkan guna tercapainya keberhasilan pembelajaran ini
apa saja yang harus diterapkan di dalam kelas dengan menggunakan model-model pembelajaran kooperatif ?
BalasHapus