Rabu, 10 Februari 2016

Strategi Pembelajran Kooperatif

MAKALAH
 STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
(Diajukan untuk memenuhi slash satu syarat tugas mata kuliah setrategi pembelajaran di STAI Siliwangi bandung)
Dosen: Mario emilzoli

Di Susun Oleh :
KELOMPOK 8 ( Delapan )
1.      Aan Darwati               
         2.   Hilmi Ayu Lestari
           


JURUSAN  TARBIYAH
PERODI  PG MI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
STAI SILIWANGI BANDUNG
2016



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian pembelajaran kooperatif atau yang lebih khususnya membahas penerapan pembelajaran kooperatif. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pembelajaran kooperatif
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
















Daftar isi




 


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Fenomena yang muncul dalam sistem persekolahan yang ada sekarang ini cenderung memperlakukan siswa secara kurang adil dan kurang humanistis. Siswa pandai diberi label unggul dengan segala fasilitas yang diberikannya, sementara siswa yang di kelas tak unggul memperoleh label kurang dan predikat negatif yang lain. Siswa pada kelompok unggul berkompetisi secara keras dan cenderung individualistik. Sementara siswa di kelas tidak unggul merasa tidak mampu, dan frustasi. Selain itu salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk kemampuan berpikir didalam kelas diarahkan pada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika peserta didik kita lulus dari sekolah mereka pintar secara teoritis akan tetapi miskin akan aplikasi. Oleh sebab itu seorang pendidik harus memiliki kemampuan mendisain strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan.
Model pembelajaran memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan menangkap pelajaran oleh siswa dapat dipengaruhi dari pemilihan model pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran yang ditetapkan akan tercapai. Terdapat berbagai macam model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif bagi guru untuk menjadikan kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung efektif dan optimal. Salah satunya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif mengutamakan kerjasama antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif memiliki manfaat atau kelebihan yang sangat besar dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih mengembangkan kemampuannya. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran kooperatif, siswa dituntut untuk aktif dalam belajar melalui kegiatan kerjasama dalam kelompok.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1)      Apa pengertian Pembelajaran Kooperatif ?
2)     Apa Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif ?
3)     Apa Kalakterlistrik dan Perinsip-perinsip SPK ?
4)     Apa kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Kooperatif ?

C.  Tujuan
1)  Untuk mengetahui pengertian Pembelajaran Kooperatif.
2)  Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif
3)  Untuk mengetahui Kalakterlistrik dan Perinsip-perinsip SPK
4)  Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Pembelajaran Kooperatif















BAB II

PEMBAHASAN

A.              Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok- kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Kagan, pembelajaran kooperatifadalah strategi pengajaran yang sukses di mana tim kecil, masing-masing dengan siswa dari tingkat kemampuan yang berbeda, menggunakan berbagai aktivitas belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang suatu subjek. Setiap anggota tim bertanggung jawab tidak hanya untuk belajar apa yang diajarkan tetapi juga untuk membantu rekan belajar, sehingga menciptakan suasana prestasi bersama-sama. Siswa bekerja melalui penugasan sampai semua anggota kelompok berhasil memahami dan menyelesaikannya.
Sedangkan menurut Sugandi menyatakan bahwa “pembelajaran kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdepedensi efektif diantara anggota kelompok”.
Dari uraian diatas  dapat diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pembelajaran efektif dengan cara membentuk kelompok-kelompok kecil untuk saling bekerja sama, berinteraksi, dan bertukar pikiran dalam proses belajar. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
Falsafah yang mendasari pembelajaran cooperative learning (pembelajaran gotong royong) dalam pendidikan adalah homo homini socius yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan pengajaran langsung. Di samping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik, model pembelajaran kooperatif juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Beberapa poin definisi strategi pembelajaran kooperatif  yaitu :
1)      Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan  interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar, tetapi juga sesama siswa.
2)      Pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam  tugas-tugas yang  terstruktur,dan dalam sistem  ini guru bertindak sebagai fasilitator.
3)      Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antarsesama

B.              Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)

Ada empat unsur penting dalam SPK yaitu : (1) adanya peserta dalam kelompok, (2) Adanya aturan kelompok, (3) Adanya upaya belajar kelompok, (4) Adanya tujuan yang harus dicapai.
Peserta  adalah siswa yang melakukan proses pembelajaran dalam setiap kelompok belajar. Pengelompokkan siswa bisa ditetapkan berdasarkan beberapa pendekatan, diantaranya pengelompokkan yang didasarkan atas minat dan bakat siswa, pengelompokkan yang didasarkan atas latar belakang kemampuan, pengelompokka yang didasarkan atas campur  baik campuran ditinjau dari minat maupun  campuran  ditinjau dari kemampuan. Pendekatan ditujukan untuk mempertimbangkan tujuan dari pembelajaran tersebut.
Aturan kelompok adalah segala sesuatu yang menjadi kesepakatan semua pihak yang terlibat baik siswa sebagai peserta didik maupun siswa sebagai anggota kelompok. Upaya belajar adalah segala sesuatu aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuannya yang telah dimiliki maupun meningkatkan kemampuan baru, baik kemampuan dalam aspek pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Aspek tujuan dimaksudkan untuk memberikan arah perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Salah satu strategi dari model pekbelajaran kelompok adalah strategi pembelajaran kooperatif (SPK).  Dua alasan menurut Slavin (1995) penggunaan SPK adalah beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran ini dapat menin gkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, meningkatkan harga diri dan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain. Alasan kedua adalah dapat merealisasikan  kebutuhan  siswa dalam berpikir, memcahkan masalah dan mengintegerasikan pengetahuan dengan ketrampilan.  Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan tim kecil antar 4 -6 orang yang berbeda latar belakang.
SPK mempunyai dua komponen utama, yaitu komponen tugas kooperatif dan komponen struktur insentif kooperatif. Jadi hal yang menarik dari SPK adalah harapan selain memiliki dampak pembelajaran yaitu berupa peningkatan prestasi belajar peserta didik juga mempunyai dampak pengiring seperti relasi, sosial, penerimaan terhadap peserta yang dianggap lemah, harga diri dll.
Strategi pembelajaran bisa digunakan manakala :
1)      Guru menenkankan pentingnya usaha kolektif disamping usaha individual siswa
2)      Jika guru menghendakiseluruh siswa untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar
3)      Jika guru menginginkan bahwa siswa dapat belajar dari lainnya.
4)      Jika guru menginginkan meningkatnya motivasi dan partisipasi mereka
5)      Jika guru menginginkan berkembangnya kemampuan siswa memecahkan dan menemukan solusi pemecahannya.

C. Karakteristik dan Prinsip-prinsip SPK

1.     Karakteristik SPK
Perspekif motivasi artinya bahwa penghargaan yang diberikan kepada kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok akan saling membantu. Perspektif sosial artinya bahwa melalui kooperatif setiap siswa akan saling membantu dalam belajar karena mereka menginginkan semua anggota kelompok memperoleh keberhasilan. Perspektif perkembangan kognitif artinya bahwa dengan adanya interaksi antara anggota kelompok dapat mengembangakan prestasi siswa untuk berpikir mengolah berbagai informasi.
1)      Pembelajaran Secara Tim
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim yang merupakan tempat untuk mencapai tujuan dengan anggota tiap kelompok bersifat heterogen agar dapat saling memberikan pengalaman, saling menerima dan memberi.
2)      Didasarkan pada Manajemen Kooperatif
Manajemen mempunyai empat fungsi pokok yaitu, fungsi perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan fungsi kontrol.
3)      Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok. Oleh sebab itu prinsip bekerja sama perlu ditentukan dalam proses pembelajaran kooperatif.
4)      Ketrampilan bekerja sama
Kemauan untuk bekerjasama itu kemudian dipraktikan melalui aktibitAs dan kegiatan yang tergambarkan dalam ketrampilan bekerjasama.

2.     Prinsip-Prinsip Pembelajaran kooperatif

Terdapat empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif, seperti dijelaskan dibawah ini :



1)      Prinsip Ketergantungan Positif(Positive Interdepedence)
Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif setiap anggota kelompok masing-masing perlu membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing dan inilah hakikat ketergantungan  positif.
2)      Tanggungjawab Perseorangan(Individual Accountability)
Guru perlu memberikan penilaian terhadap individu dan juga kelompok. Penilaian individu bisa berbeda akan tetapi penilaian kelompok salalu sama.
3)      Interaksi Tatap Muka(Face to Face Promotion Interaction)
Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk  bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan.
4)      Partisipasi dalam Komunikasi (Participation Communication)
Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dikehidupan masyarakat kelak. Oleh karena itu, sebelum melakukan pembelajaran guru perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi.

D.                  PROSEDUR PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap yaitu:
1)      Penjelasan Materi
Diartikan sebagai proses penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran.
2)      Belajar dalam Kelompok
Pengelompokkan dalam SPK bersifat heterogen artinya kelompok dibentuk berdasarkan perbedaan-perrbedaan setiap anggotanya baik gender, latar belakang agama, sosial ekonomi, dan etnik serta perbedaan kemampuan akademik.

3)      Penilaian
Penilaian dalam SPK bisa dilakukan dengan tes atau kuis. Hal ini dilakukan baik secara individual maupun secara kelompok
4)      Pengakuan Tim
Pengakuan tim adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah .

E.      KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN SPK

1.      Keunggulan SPK
a.       Melalui SPK siswa tidak terlalui menggantung pada guru
b.      SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide orang lain.
c.       SPK dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan keterbatasannya dan menerima segala perbedaan
d.      SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggungjawab dalam belajar
e.       SPK merupakan suatu strategi yang cukup ampuh buntuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial
f.       Melalui SPK dapat mengembangkan nkemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahaman sendiri
g.      SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajara abstrak menjadi rill
h.      Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir.


2.      Kelemahan SPK
a.       Untuk memahami dan mengerti fislosofis SPK mamng butuh waktu, sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa siswa dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative learning. Akibatnya keadaaan semacam ini dapat mengganggu iklim kerjasama dalam kelompok.
b.      Ciri utama dari SPK adalah bahwa siswa saling membelajarakan. Jika tanpa peer teaching yang efektif maka tidak akan ada pencapaian yang maksimal oleh siswa.
c.       Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja kelompok sedangkan kenyataannya diharapkan prestasi setiap individu siswa
d.      KeberhasilanSPK dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memrlukan periode waktu yang cukup panjang,  sehingga tidak mungkin tercapai dalam sekali penerapan strategi.
e.       Walaupun kekampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual












BAB III

PENUTUP

Dengan melihat karakteristik model pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan pada aktivitas belajar secara berkelompok, model ini dapat dijadikan salah satu alternatif metode pembelajaran di kelas. Terlebih lagi terdapat banyak tipe pada model pembelajaran ini yang dapat disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik serta materi pembelajaran yang akan dibahas. Dengan melibatkan siswa secara aktif pada proses pembelajaran di dalam kelas, diharapkan siswa dapat lebih ikut bertanggung jawab terhadap peningkatan kemampuan belajarnya sendiri. Proses pembelajaran pun akan menjadi lebih menarik dan tidak membosankan sehingga diharapkan hasil belajar juga akan meningkat.
B.     Saran
Seluruh peserta diskusi harus selalu aktif dalam kegiatan belajar mengajar baik itu berupa bertanya, memberikan jawaban, maupun memberikan sanggahan agar tujuan dari pembelajaran tersebut dapat dicapai dengan maksimal.










DAFTAR PUSTAKA

Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo
     Sanjaya, Wina. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
             Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Wena, Made. (2010) . Strategi Pembelajaran Inovatif Kotemporer. Jakarta : PT.
        Bumi Aksara
Zaini, Hisyam dkk. (2007) Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD
       (Centre for Teaching Staff Develovment)












8 komentar:

  1. apa ciri-ciri pembelajaran kooperatif?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ciri-ciri kooperatif:
      1.pembelajaran secara tim dua orang atau lebih
      2.kemauan untuk bekerja sama
      3.keterampilan untuk bekerja sama
      4.saling ketergantungan positif

      Hapus
  2. bagaimana cara mengatasi kekurangan atau kelemahan pada pembelajaran kooperatif supaya pembelajaran kooperatif bisa di aplikasikan dengan baik?

    BalasHapus
  3. Bagai mana cara yang baik menerapkan strategi kooperatif.?

    BalasHapus
  4. Jika melihat pengertian Pembelajaran kooperatif diantaranya adalah sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur,dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator. apakah pembelajaran kooperatif bisa diterapkan dalam tugas tidak terstruktur ? bagaimana mengatasi siswa yang tidak bisa bekerjasama ?

    BalasHapus
  5. Pemaparanmateri yang saudaripaparkansudahbagus. Namun, apakah dengan menggunakan metode kooperatif ini sudah tepat atau tidak untuk anak SD/MI? dengan menggunakan metode ini kebanyakan siswa, ketikadiberikan tugas kelompok tidak semua siswa bekerjasama, biasanya yang terjadi hanya mengandalkan satu orang yang bekerja menyelasaikan tugas yang diberikan ketikatidak didampingi oleh guru. Tingkat kecerdasan siswa berbeda-bedaada yang cepattanggap, ada yang lamban dalam memahami, dan adapula siswa yang asik dengan dunianya sendiri. Namun metode ini, bagus digunakan untuk membangun kerjasama antarsiswa, selain bekerjasama siswa juga dituntut untuk mengeluarkan pendapatnya, dansalingbertukarpikiran.
    Jadidalammetodeini guru harus berperan langsung tidak hanya membagikan kelompok dan memberikan tugas saja, namun guru berperan menjadi fasilitator sehingga siswa mengerti dan memahami apa yang ditugaskanoleh guru.

    BalasHapus
  6. untuk pertanyaan sodari ira,.
    menurut saya jika ada siswa yang tidak ingin berkelompok, tugas guru sebagai fasilitator ini sudah tepat dengan menggunkan pembelajaran kooperatif, karena walaupun tidak mau, siswa akan terpaksa berkelompok atas perintah gurunya, kemudian siwa akan terus terbiasa bekerjasama, dan akhirnya menjadi bisa bekerjasama. disinilah manfaat dari kooperatif ini. siswa mampu bekerjasama, mampu mengemukakan pendapat, mampu bersosialisasi.
    namun tetap peran penuh guru sangat dibutuhkan guna tercapainya keberhasilan pembelajaran ini

    BalasHapus
  7. apa saja yang harus diterapkan di dalam kelas dengan menggunakan model-model pembelajaran kooperatif ?

    BalasHapus