Rabu, 10 Februari 2016

Media dan Metode Dalam Sistem Proses Pendidikan

MAKALAH MEDIA DAN METODE DALAM SISTEM PROSES PENDIDIKAN
DisusununtukmemenuhitugasmatakuliahStrategipembelajaran

Disusun oleh :
·        Yusnia Asri Muharam
·        M. irman F.
Description: D:\images - Copy.jpg






PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SILIWANGI BANDUNG
2015


 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat. Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara rasional.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, disadari atau tidak pengaruhnya semakin terasa dengan semakain banyaknya saluran informasi dalam berbagai bentuk metode dan media. Media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita, meskipun dalam derajat yang berbeda-beda. Di negara maju, media telah mempengaruhi kehidupan hampir sepanjang waktu. Waktu terpanjang yang paling berpengaruh itu adalah waktu yang digunakan di dunia pendidikan khususnya untuk sekolah. (Miarso, 1989).

B.      Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Strategi pembelajaran juga agar Bapak/Ibu Guru maupun Calon Guru seperti layaknya tim penyusun makalah dapat menerapkan berbagai macam media dan metode pembelajaran agar kompetensi yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

C.    Ruang Lingkup
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang kami–tim penyusun–miliki serta sesuai rujukan materi yang harus dibahasa dalam makalah ini yang diberikan, maka ruang lingkup makalah ini terbatas pada pembahasan pengertian media dan metode penbelajaran, Macam-macam Media dan metode pembelajaran, prinsip media dan metode pembelajaran.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Media Pembelajaran
1.      Pengertian
 Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh – pengaruh psikologi terhadap siswa.
Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Sedangkan menurut para pakar bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi dan computer (Gagne dan Briggs: 1975).

Jadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar.

2.      Pentingnya Media Pembelajaran
Mengajar dapat dipandang sebagai usaha yang dilakukan guru agar siswa belajar. Sedangkan yang dimaksud belajar adalah proses perubahan tingkah laku atau pengalaman. Pengalaman langsung merupakan proses belajar yang sangat bermanfaat, sebab dengan mengalami secara  langsung kemungkinan kesalahan persepsi akan dapat dihindari.namun tidak semua bahan pelajaran dapat disajikan secara langsung.
Edge dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang kemudian dinamakan kerucut pengalaman (cone of experience )untuk menentukan alat bantu atau media yang sesuai agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara mudah.
Uraiannya mulai dari pembelajaran yang mencapai ketepatan tinggi adalah :
a.       Pengalaman langsung
b.      Pengalaman  melalui benda tiruan
c.       Pengalaman melalui drama
d.      Pengalaman melalui demonstrasi
e.       Pengalaman wisata
f.       Pengalaman melalui pameran
g.      Pengalaman melalui televise
h.      Pengalaman melalui film
i.        Pengalaman melalui radio
j.        Pengalaman melalui lambing visual
k.      Pengalaman melalui lambing verbal
Dari kerucut ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan itu dapat diperoleh pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Semakin langsung objek yang dipelajari, maka semakin konkrit pengetahuan yang diperoleh. Semakin tidak langsung pengetahuan yang tidak dipelajari, maka semakin abstrak pengetahuan siswa.

3.       Fungsi dan Manfaat
      Fungsi Media Pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.
Fungsi media pembelajaran, diantaranya sebagai berikut:
a.       Menangkap suatu objek atau peristiwa – peristiwa tertentu.
Peristiwa –peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabasdikan dengan foto, film, direkam melalui video atau audio, yang dapat disimpan dan bisa digunakan kembali ketika diperlukan .contohnya seperti bagaimana proses perkembangan ilat menjadi kupu – kupu, proses perkembangan bayi dalam Rahim dsb.
b.      Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Misalkan dengan menjelaskan system peredaran darah manusia melalui film; pembelajaran yang mengamati benda – benda kecil atau besar seperti mengamati sel menggunakan mikroskom dan meneliti benua yang ada di bumi menggunakan globe;
c.       Menambah gairah dan motivasi belajar siswa
Penggunaan media dapat menmbah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembalajaran dapat lebih meningkat. Sebagai contoh sebelum menjelaskan materi pembelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian siswa terhadap topic tersebut, maka guru memutar film  terlebih dahulu tentang banjir atau tentang kotoran limbah industry dan lain sebagainya.

Dari beberapa fungsi diatas, maka media pembelajaran memiliki niai prektis sebagai berikut :
Pertama media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
Kedua media dapat mengatasi batas ruang kelas. Hal ini terutama untuk menyajikan bahan belajar yang sulit difahami secara langsung oleh peserta. Dalam kondisi ini media dapat berfungsi untuk:
1)      Menampilkan objek yang terlalu besar untuk dibawa kedalam kelas
2)      Memperbesar dan memperjelas objek yang terlalu kecil yang sulit dilihat oleh mata telanjang.
3)      Mempercepat gerakan suatu proses lang terlalu lambat sehingga dapat dilihat dalam waktu yang lebih cepat.
4)      Memperlambat proses gerakan yang terlalu cepat
5)      Menyederhanakan suatu objek yang terlalu komplek=s
6)      Memperjelas bunyi bunyian yang sangat lemah sehingga dapat ditangkap oleh telinga.
Ketiga, media dapat memunkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta dengan lingkungan.
Keempat, media dapat menghasilkan keseragaman pemahaman
Kelima, media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dan tepat
Keenam, media dapat merangsang dan membangkitkan motivasi untuk belajar dengan baik.
Ketujuh, media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.
Kedelapan,  media dapat mengontrol kecepatan belajar siswa.
Kesembilan, media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkrit sampai yang abstrak.


4.      Klasifikasi macam-macam media pembelajaran
Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi, tergantng dari sudut mana melihatnya.
a.       Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi kedalam :
1)      Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radia dan rekaman suara.
2)      Media visual, media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk kedalam media ini adalah film side, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dls.
3)      Media audiovisual, yaitu media yang tidak hanya memiliki unsur sura, tapi jua unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dls, kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menari, sebab mengandung kedua jenis unsur media yng pertama dan kedua.
b.      Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi kedalam:
1)      Media yang memiliki daya liput luas dan serentak seperti radio dan televise. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian – kejadian yang aktualsecara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
2)      Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film slide, film, video dls.
c.       Dilihat dari cara atu teknik pemakainnya, media dapat dibagi kedalam :
1)      Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, transparansi, dls. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk memproyeksikan media tersebut. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka media proyeksi tidak akan berfungsi apa –apa
2)      Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radia, dls.

Pengelompokkan media yang banyak dianut oleh para pengelolah pendidikan adalah seperti yang disampaikan oleh Kemp dan Dayton (1985). Oleh mereka, Media Pembelajaran dikelompokkan menjadi 10 kelompok yaitu:
1. Cetak
2. Audio
3. Audio-Cetak
4. Proyeksi Visual Diam (OverHead Transparan/OHT)
5. Proyeksi Visual Diam DenganAudio
6. Visual Gerak
7. Visual Gerak Dengan Audio
8. Benda
9. Manusia Dan Sumber Lingkungan
10. Komputer

5.      Prinsip Media Pembelajaran
a.       Tidak ada suatu medi terbaik untuk mencapai semua tujuan pembelajaran;
b.      Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi bagian integral dari penyajian pelajaran;
c.       Penggunaan Media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
d.      Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang dilaksanakan seperti belajar Klasikal, Kelompok kecil, belajar secara individual dan bekerja mandiri.
e.       Guru hendaknya kenal betul dengan alat yang akan digunakan. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti memprevew media yang akan di pakai, mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.
f.       Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisifasi aktif peserta.
g.      Media yang digunakan hendaknya dipilih secara objektif, tidak didasarkan atas  kesenangan pribadi.
h.      Aneka ragam media.
i.        Kepraktisan dan ketersediaan media.

6.      Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Beberapa sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh guru khususnyapalam setting proses pembelajaran didalam kelas diantaranya adalah:
a.       Manusia Sumber
Manusia merupakan sumber untama dalam proses pembelajaran. Dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran, guru dapat memanfaatkannya dalam setting proses belajar mengajar.
            Memang pemanfaatan manusia sebagai sumber belajar oleh guru khususnya dalam setting proses belajar mengajar didalam kelas.
b.      Alat dan bahan pengajaran
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu guru; sedangkan bahan pengajaran adalah segala sesuatu yang mengandung pesan yang akan disampaikan kepada siswa. Alat dan bahan biasanya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Yang menjadi bahan pelajaran diantaranya adalah, buku – buku, majalah, Koran, dan bahan cetak lainya, transparannsi yang telah berisi pesan yang akan disampaikan, film slide, foto, gambar, dls. Sedangkan yang termasuk pada alat adalah seperti (OHP)  dls.
c.       Berbagai aktivitas dan kegiatan
Yang dimaksud aktivitas adalah segala perbuatan yang sengaja direncanakan oleh guru untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa seperti kegiatan diskusi, demonstrasi, simulasi, melakukan percobaan dls.
d.      Lingkungan atau Setting
Adalah segala sesuatu yang dapat memungkinkan siswa belajar. Misalnya gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, taman, kantin sekolah, dls.

B.     Metode Pembelajaran
1.      Pengertian
      Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan[1]. Misalnya untuk menguji serangkaian hopotesa, dengan mempergunakan tekhnik serta alat-alat tertentu.
Secara etimologi, metode dalam bahasa arab, dikenal dengan istilah Thariqoh yang berarti langkah-langkah strategis yang disiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan[2]. Bila dihubungkan dengan pendidikan maka metode itu harus diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka mengembangkan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan baik.
Metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam membelajarkan peserta didik saat berlangsungnya proses pembelajaran.
Metodologiberarti suatu ilmu yang dibicarakan tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Pendidikan Agama yaitu pendidikan melalui agama-agama.
Sedangkan secara terminologi menurut Hasan langgulung, metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode adalah seperangkat cara, jalan dan tekhnik yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabi mata pelajaran.
Dalam pandangan filosofis, metode adalah suatu alat untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
Di bawah ini merupakan pengertian metode pembelajaran menurut beberapa ahli :Menurut Nana Sudjana (2005:76) metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.
Menurut M.Sobri Sutikno (2009:88) metode pembelajaran adalah cara – cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.
Menurut WJS. Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1999:767) metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik – baik untuk mencapai suatu maksud.
Dari beberapa definisi di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan untuk menyampaikan materi yang terkandung dalam isi kurikulum secara efektif.

2.      Tujuan dan manfaat Metode Pembelajaran.
Tujuan utama dalam metode pembelajaran adalah untuk menyampaikan meteri atau pesan yang terkandung dalam isi kurikulum secara efektif. Sehingga siswa dapat dengan mudah menerima,memahami, terekam dan tercerna dengan baik.
Berikut ini beberapa tujuan dari metode pembelajaran :
a.       Menghantarkan para siswa menuju pada perubahan – perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidupmandiri sebagai individu dan mahkluk sosial.
b.      Rumusan kemampuan yang diharapkan dimiliki para siswa setelah menempuh berbagai pengalaman belajarnya ( pada akhir pengajaran ).
c.       Untuk tercapainya Tujuan Pendidikan Nasional yang berbunyi “ mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi pesrta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlag mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratif serta bertanggung jawab “.

Adapun manfaat mempelajari metode pembelajaran adalah :
a.       Guru dapat menyajikan bahan pelajaran dengan baik dan dapat diterima murid dengan baik.
b.      Guru dapat mengetahui lebih dari satu metode pembelajaran.
c.       Guru akan lebih mudah mengendalikan kelas.
d.      Guru akan lebih kreatif dalam mengatur suasana kelas.
e.       kreatifitas dalam menyalurkan ilmunya kepada anak didik akan lebih variatif.

3.      Macam – macam metode pembelajaran
Metode pembelajaran terdiri dari berbagai macam di antaranya :
a.       Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Mc Leish (1976), melalui ceramah dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengar.
Kelebihan Metode Ceramah:
ü  Metode murah dan mudah untuk dilakukan
ü  Dapat menyajikan materi pelajaran yang luas.
ü  Dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu di tonjolkan.
ü  Guru dapat mengontrol keadaan kelas
ü  Dapat mengatur organisasi menjadi lebih sederhana.
Kekurangan Metode ceramah :
§  Materi Terbatas Pada apa yang dikatakan guru
§  Jika tidak disertai dengan peragaan akibatnya terjadi verbalisasi
§  Metode membosankan
§  Sulit mengetahui apakah semua siswa sudah mengerti
Langkah –Langkah Menggunakan metode ceramah                                                             1) Tahap persiapan
·         Merumuskan Tujuan yang ingin dicapai
·         Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan
·         Mempersiapkan alat bantu.
2) Tahap Pelaksanaan
·         Langkah pembukaan :
a)      Siswa harus memahami tujuan yang akan dicapai
b)      Lakukan langkah Apresepsi
·         Langkah Penyajian
a)      Menjaga kontak mata secara terus menerus dengan siswa
b)      Gunakan bahasa yang komunikatif
c)      Sajikan materi pelajaran secara sistematis
d)     Tanggapilah respons siswa dengan segera
e)      Jagalah agar kelas tetap Kondusip dan menggairahkan untuk belajar
3)  Tahap Penutup
·         Membimbing siswa untuk menarik krsimpulan atau merangkum materi pelajaran yang baru saja disampaikan.
·         Merangsang siswa untuk dapat menanapi atau memberi semacam ulasan tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan.
·         Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran yang baru disampaikan.
b.      Metode Diskusi
Metode pembalajaran diskusi adalah proses perlibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan saling memertahankan pendapat dalam pemecahan masalah. Sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif ( Gagne& Briggs. 1979:251).

Kelebihan metode Diskusi
ü  Dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan dan ide – ide
ü  Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
ü  Melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal.
Kekurangan Metode Diskusi
§  Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh siswa yang memiliki  keterampilan berbicara.
§  Kadang – kadang pembahasan dala diskusi meluas, sehingga, kesimpulan menjadi kabur
§  Memerlukan waktu yang cukup panjang
§  Sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidam terkontrol.

Jenis – jenis Diskusi :
a)      Diskusi Kelas
b)      Diskusi kelompo kecil
c)      Symposium
d)     Diskusi panel
Langkah – langkah melaksanakan Diskusi
1)      Langkah Persiapan
·         Merumuskan tujuan yang ingin dicapai
·         Menetukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan  sesuai denga  tujuan yang ingin dicapai.
·         Menetapkan masalah yang akan dibahas.
·         Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teksnis pelaksanaan  diskusi,
2)      Langkah pelaksanaan
·         Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran diskusi
·         Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi
·         Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan.
·         Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide – idenya.
·         Mengendalikan Pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas.
3)      Langkah penutup
·         Membuat pokok – pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
·         Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.
c.       Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demonstrasi adalah metode yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan seperti : Bagaimana cara mengaturnya ? Bagaiman proses bekerjanya? Bagaimana cara mengerjakannya.
Kelebihan metode demonstrasi :
ü  Perhatian siswa dapat lebih di pusatkan.
ü  Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
ü  Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kelemahan metode demonstrasi :
§  Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
§  Tidak semua benda dapat di demostrasikan.
§  Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang di demonstratorkan.
Langkah – langkah menggunakan Metode Demonstrasi
1)      Tahap Persiapan
·         Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir.
·         Persiapkan garis besar langkah – langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
·         Lakukan uji coba demonstrasi.
2)      Tahap Pelaksanaan
a)      Langkah Pembukaan
·         Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa
·         Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa
·         Kemukakan tugas – tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa.
b)      Langkah Pelaksaan Demonstrasi
·         Mulailah demonstrasi dengan kegiatan – kegiatan yang merangsang siswa untuk berfikir
·         Ciptakan Suasana yang menyejukan dengan menghindari Suasana yang menegangkan.
·         Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa .
·         Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
c)      Langkahpenutup
Diakhiri dengan meberikan tugs – tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran.
d.      Metode Simulasi
Metode Simulasi adalah cara penyajian pengalaman belajar dengab menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
Kelebihan Metode Simulasi
ü  Sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak
ü  Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa
ü  Dapat menumpuk keberanian dan percaya diri siswa
ü  Simulasi dapat memupuk keberanian dan pecaya diri siswa
ü  Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan
ü  Dapat meningkatakan gairah siswa dalam proses pembelajaran.
Kekurangan Metode simulasi
§  Simulasi tidak selalu tepat
§  Simulasi dijadikan sebagai alat hiburan
§  Faktor psikologis
Jenis – jenis Simulasi
a)      Sosiadrama
b)      Psikodarma
c)      Role Playing
     Langkah – Langkah Metode Simulasi
1)      Persiapan Simulasi
·         Menetapkan Topik dan Tujuan
·         Guru memberikan gambaran masalah dalam siasi yang akan disimulasikan.
·         Guru menetapkan perminan
·         Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.
2)      Pelaksanaan simulasi
·         Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pameran.
·         Semua siswa mengikuti dengan penuh perhatian.
·         Guru memeberikan bantuan pada pemeran ketika kesulitan.
·         Simulasi dihentikan pada saat puncak
3)      Penutup simulasi
·         Melakukan diskusi baik tentang cerita maupun tentang jalannya simulasi.
·         Merumuskan kesimpulan

4.      Prinsip –prinsip metode pembelajaran
Beberapa prinsip yang mendasari penentuan metode dalam proses belajar-mengajar, yaitu :
a.       Prinsip motifasi dan tujuan belajar.
Motivasi memiliki kekuatan yang sangat dahsyat dalam proses pembelajaran. Belajar tanpa motifasi seperti badan tanpa jiwa atau laksana mobil tanpa bahan bakar.
b.      Prinsip Kematangan dan perbedaan individual
Belajar memiliki masa kepekaan masing –masing dan tiap anak memiliki tempo kepekaan yang tidak sama. Kepekaan intelektual anak menurut j. piaget yang dikutif oleh Mansur (1991), memiliki tiga fase yaitu: fase praoperasional, fase operasi konkret, fase operasional formal.
c.       Prinsip penyediaan peluang dan pengalaman praktis.
Belajar dengan memperhatikan peluang sebesar – besarnya bagi praktisi anak didik dan pengalaman langsung oleh anak jauh memiliki makna dari pada belajar verbalistik.
d.      Integrasi pemahaman dan pengalaman
Penyatuan pemahaman dan pengalaman menghendaki suatu proses pembelajaran yang mampu menerapkan pengalaman nyata dalam suatu proses belajar. Prinsip belajar ini didasarkan pada asumsi bahwa pengalaman mendahului proses belajar dan isi pengajaran atau makna sesuatu harus berasal dari pengalaman siswa sendiri. Pendekatan belajar yang mungkin dapat dilakukan adalah mengalami, mengungkapkan, mengolah, menyimpulkan dan menerapkan.
e.       Prinsip fungsional
Belajar merupakan proses pengalaman hidup yang bermanfaat bagi kehidupan berikutnya. Setiap belajar nampaknya tidak bisa lepas dari nilai manfaat sekalipun bisa berupa manfaat teoritik atau praktis bagi kehidupan sehari – hari
f.       Prinsip menggembirakan
Belajar merupakan proses yang berlanjut terus menerus tanpa berhenti, tentu seiring dengan kebutuhan dan tuntutan yang terus-menerus, maka metode pembelajaran jangan sampai memberi kesan memberatkan sehingga kesadaran belajar pada anak cepat berakhir.











BAB III                                                                                                                                           PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat. Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara rasional.
       tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Strategi pembelajaran juga agar Bapak/Ibu Guru maupun Calon Guru seperti layaknya tim penyusun makalah dapat menerapkan berbagai macam media dan metode pembelajaran agar kompetensi yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang kami–tim penyusun–miliki serta sesuai rujukan materi yang harus dibahasa dalam makalah ini yang diberikan, maka ruang lingkup makalah ini terbatas pada pembahasan pengertian media dan metode penbelajaran, Macam-macam Media dan metode pembelajaran, prinsip media dan metode pembelajaran.

6 komentar:

  1. jelaskan apa perlunya standar proses pendidikan bagi pencapaian kualitas proses pembelajaran?

    BalasHapus
  2. Metode belajar apakah yang tepat untuk diterapkan atau yang sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan pemerintah saat ini ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya metode yang digunakan adalah metode diskusi, karena kurikulum pada saat ini lebih mengutamakan siswa untuk mencari dan memahami materi yang akan dipelajari sehingga apabila menggunakan metode ini siswa dapat mencari dan memahami bersama teman sekelompoknya

      Hapus
  3. bagaimana media yang sudah disiapkan tapi tidak sesuai dengan situasi dikelas dan peserta didiknya sehingga peserta didik tidak bisa memahami nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelum membuat media pembelajaran ada hal-hal yag harus diperhatikan terlebih dahulu, seperti melakukan survey atau observasi terlebih dahulu untuk menentukan mata pelajaran apa yang akan dibuatkan media pembelajaran, sehingga media pembelajaran yang dibuat sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran dan siswa bisa memahaminya.

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus