DisusununtukmemenuhitugasmatakuliahStrategipembelajaran
Disusun oleh :
·
Yusnia Asri Muharam
·
M.
irman F.
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SILIWANGI BANDUNG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah
satu dasar peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu
pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik
aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat.
Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan pembelajarannya,
sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu
pendidikan secara rasional.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, disadari
atau tidak pengaruhnya semakin terasa dengan semakain banyaknya saluran
informasi dalam berbagai bentuk metode dan media. Media telah mempengaruhi
seluruh aspek kehidupan kita, meskipun dalam derajat yang berbeda-beda. Di
negara maju, media telah mempengaruhi kehidupan hampir sepanjang waktu. Waktu
terpanjang yang paling berpengaruh itu adalah waktu yang digunakan di dunia
pendidikan khususnya untuk sekolah. (Miarso, 1989).
B.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
selain untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Strategi pembelajaran juga agar
Bapak/Ibu Guru maupun Calon Guru seperti layaknya tim penyusun makalah dapat
menerapkan berbagai macam media dan metode pembelajaran agar kompetensi yang
ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
C.
Ruang
Lingkup
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang
kami–tim penyusun–miliki serta sesuai rujukan materi yang harus dibahasa dalam
makalah ini yang diberikan, maka ruang lingkup makalah ini terbatas pada
pembahasan pengertian media dan metode penbelajaran, Macam-macam Media dan
metode pembelajaran, prinsip media dan metode pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Media
Pembelajaran
1.
Pengertian
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata
medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya
komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997;
Ibrahim et.al., 2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu
sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Berdasarkan definisi
tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses
komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru
(komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan
tujuan pembelajaran.
Media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh – pengaruh psikologi terhadap siswa.
Selain
membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu
siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Sedangkan menurut para
pakar bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder,
kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar,
grafik, televisi dan computer (Gagne dan Briggs: 1975).
Jadi,
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat,
pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai
tujuan belajar.
2.
Pentingnya
Media Pembelajaran
Mengajar
dapat dipandang sebagai usaha yang dilakukan guru agar siswa belajar. Sedangkan
yang dimaksud belajar adalah proses perubahan tingkah laku atau pengalaman.
Pengalaman langsung merupakan proses belajar yang sangat bermanfaat, sebab
dengan mengalami secara langsung
kemungkinan kesalahan persepsi akan dapat dihindari.namun tidak semua bahan
pelajaran dapat disajikan secara langsung.
Edge
dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang kemudian dinamakan kerucut pengalaman (cone of experience )untuk
menentukan alat bantu atau media yang sesuai agar siswa memperoleh pengalaman
belajar secara mudah.
Uraiannya
mulai dari pembelajaran yang mencapai ketepatan tinggi adalah :
a. Pengalaman
langsung
b. Pengalaman melalui benda tiruan
c. Pengalaman
melalui drama
d. Pengalaman
melalui demonstrasi
e. Pengalaman
wisata
f. Pengalaman
melalui pameran
g. Pengalaman
melalui televise
h. Pengalaman
melalui film
i.
Pengalaman
melalui radio
j.
Pengalaman
melalui lambing visual
k. Pengalaman
melalui lambing verbal
Dari kerucut ini dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan itu dapat diperoleh pengalaman langsung dan pengalaman tidak
langsung. Semakin langsung objek yang dipelajari, maka semakin konkrit
pengetahuan yang diperoleh. Semakin tidak langsung pengetahuan yang tidak
dipelajari, maka semakin abstrak pengetahuan siswa.
3.
Fungsi dan Manfaat
Fungsi Media Pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, media
memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima
(siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima
dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.
Fungsi media
pembelajaran, diantaranya sebagai berikut:
a. Menangkap
suatu objek atau peristiwa – peristiwa tertentu.
Peristiwa
–peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabasdikan dengan foto, film,
direkam melalui video atau audio, yang dapat disimpan dan bisa digunakan
kembali ketika diperlukan .contohnya seperti bagaimana proses perkembangan ilat
menjadi kupu – kupu, proses perkembangan bayi dalam Rahim dsb.
b. Memanipulasi
keadaan, peristiwa atau objek tertentu
Melalui
media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak
menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme.
Misalkan dengan menjelaskan system peredaran darah manusia melalui film;
pembelajaran yang mengamati benda – benda kecil atau besar seperti mengamati
sel menggunakan mikroskom dan meneliti benua yang ada di bumi menggunakan
globe;
c. Menambah
gairah dan motivasi belajar siswa
Penggunaan
media dapat menmbah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap
materi pembalajaran dapat lebih meningkat. Sebagai contoh sebelum menjelaskan
materi pembelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian siswa
terhadap topic tersebut, maka guru memutar film terlebih dahulu tentang banjir atau tentang
kotoran limbah industry dan lain sebagainya.
Dari
beberapa fungsi diatas, maka media pembelajaran memiliki niai prektis sebagai
berikut :
Pertama
media
dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
Kedua
media
dapat mengatasi batas ruang kelas. Hal ini terutama untuk menyajikan bahan
belajar yang sulit difahami secara langsung oleh peserta. Dalam kondisi ini
media dapat berfungsi untuk:
1) Menampilkan
objek yang terlalu besar untuk dibawa kedalam kelas
2) Memperbesar
dan memperjelas objek yang terlalu kecil yang sulit dilihat oleh mata telanjang.
3) Mempercepat
gerakan suatu proses lang terlalu lambat sehingga dapat dilihat dalam waktu
yang lebih cepat.
4) Memperlambat
proses gerakan yang terlalu cepat
5) Menyederhanakan
suatu objek yang terlalu komplek=s
6) Memperjelas
bunyi bunyian yang sangat lemah sehingga dapat ditangkap oleh telinga.
Ketiga, media
dapat memunkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta dengan
lingkungan.
Keempat, media
dapat menghasilkan keseragaman pemahaman
Kelima, media
dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dan tepat
Keenam, media
dapat merangsang dan membangkitkan motivasi untuk belajar dengan baik.
Ketujuh, media
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.
Kedelapan, media dapat mengontrol kecepatan belajar
siswa.
Kesembilan, media
dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkrit sampai
yang abstrak.
4.
Klasifikasi
macam-macam media pembelajaran
Media
pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi, tergantng
dari sudut mana melihatnya.
a. Dilihat
dari sifatnya, media dapat dibagi kedalam :
1) Media auditif, yaitu
media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur
suara, seperti radia dan rekaman suara.
2) Media visual, media
yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk
kedalam media ini adalah film side, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan
berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dls.
3) Media
audiovisual, yaitu media yang tidak hanya memiliki
unsur sura, tapi jua unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video,
berbagai ukuran film, slide suara, dls, kemampuan media ini dianggap lebih baik
dan lebih menari, sebab mengandung kedua jenis unsur media yng pertama dan
kedua.
b. Dilihat
dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi kedalam:
1) Media
yang memiliki daya liput luas dan serentak seperti radio dan televise. Melalui
media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian – kejadian yang
aktualsecara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
2) Media
yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film
slide, film, video dls.
c. Dilihat
dari cara atu teknik pemakainnya, media dapat dibagi kedalam :
1) Media
yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, transparansi, dls. Jenis
media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector
untuk memproyeksikan media tersebut. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini,
maka media proyeksi tidak akan berfungsi apa –apa
2) Media
yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radia, dls.
Pengelompokkan
media yang banyak dianut oleh para pengelolah pendidikan adalah seperti yang
disampaikan oleh Kemp dan Dayton (1985). Oleh mereka, Media Pembelajaran
dikelompokkan menjadi 10 kelompok yaitu:
1. Cetak
2. Audio
3. Audio-Cetak
4. Proyeksi Visual Diam
(OverHead Transparan/OHT)
5. Proyeksi Visual Diam
DenganAudio
6. Visual Gerak
7. Visual Gerak Dengan
Audio
8. Benda
9. Manusia Dan Sumber
Lingkungan
10. Komputer
5.
Prinsip
Media Pembelajaran
a. Tidak
ada suatu medi terbaik untuk mencapai semua tujuan pembelajaran;
b. Penggunaan
media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan
demikian pemanfaatan media harus menjadi bagian integral dari penyajian
pelajaran;
c. Penggunaan
Media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi
pelajaran yang disajikan.
d. Penggunaan
media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang dilaksanakan
seperti belajar Klasikal, Kelompok kecil, belajar secara individual dan bekerja
mandiri.
e. Guru
hendaknya kenal betul dengan alat yang akan digunakan. Penggunaan media harus
disertai persiapan yang cukup seperti memprevew media yang akan di pakai, mempersiapkan
peralatan yang dibutuhkan.
f. Penggunaan
media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisifasi aktif peserta.
g. Media
yang digunakan hendaknya dipilih secara objektif, tidak didasarkan atas kesenangan pribadi.
h. Aneka
ragam media.
i.
Kepraktisan dan
ketersediaan media.
6.
Sumber
Belajar
Sumber belajar adalah
segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan
pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Beberapa sumber belajar
yang dapat dimanfaatkan oleh guru khususnyapalam setting proses pembelajaran didalam kelas diantaranya adalah:
a. Manusia Sumber
Manusia
merupakan sumber untama dalam proses pembelajaran. Dalam usaha pencapaian
tujuan pembelajaran, guru dapat memanfaatkannya dalam setting proses belajar mengajar.
Memang pemanfaatan manusia sebagai sumber belajar oleh
guru khususnya dalam setting proses
belajar mengajar didalam kelas.
b. Alat
dan bahan pengajaran
Alat
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu guru; sedangkan bahan
pengajaran adalah segala sesuatu yang mengandung pesan yang akan disampaikan
kepada siswa. Alat dan bahan biasanya menjadi satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Yang menjadi bahan pelajaran diantaranya adalah, buku – buku,
majalah, Koran, dan bahan cetak lainya, transparannsi yang telah berisi pesan
yang akan disampaikan, film slide, foto, gambar, dls. Sedangkan yang termasuk
pada alat adalah seperti (OHP) dls.
c. Berbagai
aktivitas dan kegiatan
Yang
dimaksud aktivitas adalah segala perbuatan yang sengaja direncanakan oleh guru
untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa seperti kegiatan diskusi,
demonstrasi, simulasi, melakukan percobaan dls.
d. Lingkungan
atau Setting
Adalah
segala sesuatu yang dapat memungkinkan siswa belajar. Misalnya gedung sekolah,
perpustakaan, laboratorium, taman, kantin sekolah, dls.
B.
Metode
Pembelajaran
1.
Pengertian
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai
suatu tujuan[1]. Misalnya untuk menguji serangkaian hopotesa, dengan
mempergunakan tekhnik serta alat-alat tertentu.
Secara
etimologi, metode dalam bahasa arab, dikenal dengan istilah Thariqoh yang
berarti langkah-langkah strategis yang disiapkan untuk melakukan suatu
pekerjaan[2]. Bila dihubungkan dengan pendidikan maka metode itu harus
diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka mengembangkan sikap mental dan
kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan mudah, efektif dan
dapat dicerna dengan baik.
Metode
mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam
membelajarkan peserta didik saat berlangsungnya proses pembelajaran.
Metodologiberarti suatu
ilmu yang dibicarakan tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai
tujuan tertentu. Pendidikan Agama yaitu pendidikan melalui agama-agama.
Sedangkan
secara terminologi menurut Hasan langgulung, metode adalah cara atau jalan yang
harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan.
Berdasarkan definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa metode adalah seperangkat cara, jalan dan
tekhnik yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta
didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu
yang dirumuskan dalam silabi mata pelajaran.
Dalam
pandangan filosofis, metode adalah suatu alat untuk mencapai suatu tujuan
pendidikan.
Di
bawah ini merupakan pengertian metode pembelajaran menurut beberapa ahli :Menurut Nana Sudjana (2005:76) metode
pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan
siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.
Menurut
M.Sobri Sutikno (2009:88) metode pembelajaran adalah
cara – cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar
terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.
Menurut
WJS. Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(1999:767) metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik – baik untuk
mencapai suatu maksud.
Dari
beberapa definisi di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa metode pembelajaran
adalah suatu cara yang digunakan untuk menyampaikan materi yang terkandung
dalam isi kurikulum secara efektif.
2.
Tujuan
dan manfaat Metode Pembelajaran.
Tujuan
utama dalam metode pembelajaran adalah untuk menyampaikan meteri atau pesan
yang terkandung dalam isi kurikulum secara efektif. Sehingga siswa dapat dengan
mudah menerima,memahami, terekam dan tercerna dengan baik.
Berikut
ini beberapa tujuan dari metode pembelajaran :
a. Menghantarkan
para siswa menuju pada perubahan – perubahan tingkah laku baik intelektual,
moral maupun sosial agar dapat hidupmandiri sebagai individu dan mahkluk
sosial.
b. Rumusan
kemampuan yang diharapkan dimiliki para siswa setelah menempuh berbagai
pengalaman belajarnya ( pada akhir pengajaran ).
c. Untuk
tercapainya Tujuan Pendidikan Nasional yang berbunyi “ mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi pesrta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, berakhlag mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratif serta bertanggung jawab “.
Adapun
manfaat mempelajari metode
pembelajaran adalah :
a. Guru
dapat menyajikan bahan pelajaran dengan baik dan dapat diterima murid dengan
baik.
b. Guru
dapat mengetahui lebih dari satu metode pembelajaran.
c. Guru
akan lebih mudah mengendalikan kelas.
d. Guru
akan lebih kreatif dalam mengatur suasana kelas.
e. kreatifitas
dalam menyalurkan ilmunya kepada anak didik akan lebih variatif.
3.
Macam
– macam metode pembelajaran
Metode pembelajaran
terdiri dari berbagai macam di antaranya :
a. Metode
Ceramah
Metode
pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran
kepada sekelompok pendengar. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam
jumlah yang relatif besar. Mc Leish (1976), melalui ceramah dapat dicapai
beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya
inspirasi bagi pendengar.
Kelebihan
Metode Ceramah:
ü Metode
murah dan mudah untuk dilakukan
ü Dapat
menyajikan materi pelajaran yang luas.
ü Dapat
memberikan pokok-pokok materi yang perlu di tonjolkan.
ü Guru
dapat mengontrol keadaan kelas
ü Dapat
mengatur organisasi menjadi lebih sederhana.
Kekurangan
Metode ceramah :
§ Materi
Terbatas Pada apa yang dikatakan guru
§ Jika
tidak disertai dengan peragaan akibatnya terjadi verbalisasi
§ Metode
membosankan
§ Sulit
mengetahui apakah semua siswa sudah mengerti
Langkah
–Langkah Menggunakan metode ceramah 1)
Tahap persiapan
·
Merumuskan
Tujuan yang ingin dicapai
·
Menentukan
pokok-pokok materi yang akan diceramahkan
·
Mempersiapkan
alat bantu.
2)
Tahap Pelaksanaan
·
Langkah
pembukaan :
a) Siswa
harus memahami tujuan yang akan dicapai
b) Lakukan
langkah Apresepsi
·
Langkah
Penyajian
a) Menjaga
kontak mata secara terus menerus dengan siswa
b) Gunakan
bahasa yang komunikatif
c) Sajikan
materi pelajaran secara sistematis
d) Tanggapilah
respons siswa dengan segera
e) Jagalah
agar kelas tetap Kondusip dan menggairahkan untuk belajar
3) Tahap Penutup
·
Membimbing siswa
untuk menarik krsimpulan atau merangkum materi pelajaran yang baru saja
disampaikan.
·
Merangsang siswa
untuk dapat menanapi atau memberi semacam ulasan tentang materi pembelajaran
yang telah disampaikan.
·
Melakukan
evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran yang
baru disampaikan.
b. Metode
Diskusi
Metode
pembalajaran diskusi adalah proses perlibatan dua orang peserta atau lebih
untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan saling memertahankan pendapat
dalam pemecahan masalah. Sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka.
Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang
bersifat interaktif ( Gagne& Briggs. 1979:251).
Kelebihan
metode Diskusi
ü Dapat
merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan dan ide
– ide
ü Dapat
melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap
permasalahan.
ü Melatih
siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal.
Kekurangan
Metode Diskusi
§ Sering
terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
§ Kadang
– kadang pembahasan dala diskusi meluas, sehingga, kesimpulan menjadi kabur
§ Memerlukan
waktu yang cukup panjang
§ Sering
terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidam terkontrol.
Jenis – jenis Diskusi :
a) Diskusi
Kelas
b) Diskusi
kelompo kecil
c) Symposium
d) Diskusi
panel
Langkah – langkah
melaksanakan Diskusi
1) Langkah
Persiapan
·
Merumuskan
tujuan yang ingin dicapai
·
Menetukan jenis
diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai
denga tujuan yang ingin dicapai.
·
Menetapkan
masalah yang akan dibahas.
·
Mempersiapkan
segala sesuatu yang berhubungan dengan teksnis pelaksanaan diskusi,
2) Langkah
pelaksanaan
·
Memeriksa segala
persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran diskusi
·
Memberikan
pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi
·
Melaksanakan
diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan.
·
Memberikan
kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan
dan ide – idenya.
·
Mengendalikan
Pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas.
3) Langkah
penutup
·
Membuat pokok –
pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
·
Me-review jalannya
diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk
perbaikan selanjutnya.
c. Metode
Demonstrasi
Metode
pembelajaran demonstrasi adalah metode yang sangat efektif untuk menolong siswa
mencari jawaban atas pertanyaan seperti : Bagaimana cara mengaturnya ? Bagaiman
proses bekerjanya? Bagaimana cara mengerjakannya.
Kelebihan
metode demonstrasi :
ü Perhatian
siswa dapat lebih di pusatkan.
ü Proses
belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
ü Pengalaman
dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kelemahan
metode demonstrasi :
§ Siswa
kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
§ Tidak
semua benda dapat di demostrasikan.
§ Sukar
dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang
di demonstratorkan.
Langkah
– langkah menggunakan Metode Demonstrasi
1) Tahap
Persiapan
·
Rumuskan tujuan
yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir.
·
Persiapkan garis
besar langkah – langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
·
Lakukan uji coba
demonstrasi.
2) Tahap
Pelaksanaan
a) Langkah
Pembukaan
·
Aturlah tempat
duduk yang memungkinkan semua siswa
·
Kemukakan tujuan
apa yang harus dicapai oleh siswa
·
Kemukakan tugas
– tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa.
b) Langkah
Pelaksaan Demonstrasi
·
Mulailah
demonstrasi dengan kegiatan – kegiatan yang merangsang siswa untuk berfikir
·
Ciptakan Suasana
yang menyejukan dengan menghindari Suasana yang menegangkan.
·
Yakinkan bahwa
semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh
siswa .
·
Berikan
kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai
dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
c) Langkahpenutup
Diakhiri dengan meberikan tugs – tugas
tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses
pencapaian tujuan pembelajaran.
d. Metode
Simulasi
Metode
Simulasi adalah cara penyajian pengalaman belajar dengab menggunakan situasi
tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
Kelebihan
Metode Simulasi
ü Sebagai
bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak
ü Simulasi
dapat mengembangkan kreativitas siswa
ü Dapat
menumpuk keberanian dan percaya diri siswa
ü Simulasi
dapat memupuk keberanian dan pecaya diri siswa
ü Memperkaya
pengetahuan, sikap, dan keterampilan
ü Dapat
meningkatakan gairah siswa dalam proses pembelajaran.
Kekurangan
Metode simulasi
§ Simulasi
tidak selalu tepat
§ Simulasi
dijadikan sebagai alat hiburan
§ Faktor
psikologis
Jenis – jenis Simulasi
a) Sosiadrama
b) Psikodarma
c) Role
Playing
Langkah – Langkah Metode Simulasi
1) Persiapan
Simulasi
·
Menetapkan Topik
dan Tujuan
·
Guru memberikan
gambaran masalah dalam siasi yang akan disimulasikan.
·
Guru menetapkan
perminan
·
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk bertanya.
2) Pelaksanaan
simulasi
·
Simulasi mulai
dimainkan oleh kelompok pameran.
·
Semua siswa
mengikuti dengan penuh perhatian.
·
Guru memeberikan
bantuan pada pemeran ketika kesulitan.
·
Simulasi
dihentikan pada saat puncak
3) Penutup
simulasi
·
Melakukan
diskusi baik tentang cerita maupun tentang jalannya simulasi.
·
Merumuskan
kesimpulan
4.
Prinsip
–prinsip metode pembelajaran
Beberapa prinsip yang
mendasari penentuan metode dalam proses belajar-mengajar, yaitu :
a. Prinsip
motifasi dan tujuan belajar.
Motivasi
memiliki kekuatan yang sangat dahsyat dalam proses pembelajaran. Belajar tanpa
motifasi seperti badan tanpa jiwa atau laksana mobil tanpa bahan bakar.
b. Prinsip
Kematangan dan perbedaan individual
Belajar
memiliki masa kepekaan masing –masing dan tiap anak memiliki tempo kepekaan
yang tidak sama. Kepekaan intelektual anak menurut j. piaget yang dikutif oleh
Mansur (1991), memiliki tiga fase yaitu: fase praoperasional, fase operasi
konkret, fase operasional formal.
c. Prinsip
penyediaan peluang dan pengalaman praktis.
Belajar
dengan memperhatikan peluang sebesar – besarnya bagi praktisi anak didik dan
pengalaman langsung oleh anak jauh memiliki makna dari pada belajar
verbalistik.
d. Integrasi
pemahaman dan pengalaman
Penyatuan
pemahaman dan pengalaman menghendaki suatu proses pembelajaran yang mampu
menerapkan pengalaman nyata dalam suatu proses belajar. Prinsip belajar ini
didasarkan pada asumsi bahwa pengalaman mendahului proses belajar dan isi
pengajaran atau makna sesuatu harus berasal dari pengalaman siswa sendiri.
Pendekatan belajar yang mungkin dapat dilakukan adalah mengalami,
mengungkapkan, mengolah, menyimpulkan dan menerapkan.
e. Prinsip
fungsional
Belajar
merupakan proses pengalaman hidup yang bermanfaat bagi kehidupan berikutnya.
Setiap belajar nampaknya tidak bisa lepas dari nilai manfaat sekalipun bisa
berupa manfaat teoritik atau praktis bagi kehidupan sehari – hari
f. Prinsip
menggembirakan
Belajar
merupakan proses yang berlanjut terus menerus tanpa berhenti, tentu seiring
dengan kebutuhan dan tuntutan yang terus-menerus, maka metode pembelajaran
jangan sampai memberi kesan memberatkan sehingga kesadaran belajar pada anak cepat
berakhir.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan
salah satu dasar peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan
mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia,
baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga
masyarakat. Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan
pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi
peningkatan mutu pendidikan secara rasional.
tujuan dari penulisan makalah ini adalah
selain untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Strategi pembelajaran juga agar
Bapak/Ibu Guru maupun Calon Guru seperti layaknya tim penyusun makalah dapat
menerapkan berbagai macam media dan metode pembelajaran agar kompetensi yang
ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang
kami–tim penyusun–miliki serta sesuai rujukan materi yang harus dibahasa dalam
makalah ini yang diberikan, maka ruang lingkup makalah ini terbatas pada
pembahasan pengertian media dan metode penbelajaran, Macam-macam Media dan
metode pembelajaran, prinsip media dan metode pembelajaran.
jelaskan apa perlunya standar proses pendidikan bagi pencapaian kualitas proses pembelajaran?
BalasHapusMetode belajar apakah yang tepat untuk diterapkan atau yang sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan pemerintah saat ini ?
BalasHapusMenurut saya metode yang digunakan adalah metode diskusi, karena kurikulum pada saat ini lebih mengutamakan siswa untuk mencari dan memahami materi yang akan dipelajari sehingga apabila menggunakan metode ini siswa dapat mencari dan memahami bersama teman sekelompoknya
Hapusbagaimana media yang sudah disiapkan tapi tidak sesuai dengan situasi dikelas dan peserta didiknya sehingga peserta didik tidak bisa memahami nya?
BalasHapusSebelum membuat media pembelajaran ada hal-hal yag harus diperhatikan terlebih dahulu, seperti melakukan survey atau observasi terlebih dahulu untuk menentukan mata pelajaran apa yang akan dibuatkan media pembelajaran, sehingga media pembelajaran yang dibuat sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran dan siswa bisa memahaminya.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus