Ayu nurfitri
Yeni aprilia
Strategi pembelajaran inquiry
Inquiryberasaldari kata Inquire yang
berartiikutserta, atauterlibat, dalammengajukanpertanyaan-pertanyaan,
mencariinformasi,
danmelakukanpenyelidikan.pembelajaraninkuiriinibertujuanuntukmemberikancarabagisiswauntukmembangunkecakapan-kecakapanintelektual
(kecakapanberpikir) terkaitdengan proses-proses berpikirreflektif. Jikaberpikirmenjaditujuanutamadaripendidikan,
makaharusditemukancara-carauntukmembantuindividuuntukmembangunkemampuanitu.
Strategi pembelajaran
inquiry adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya
jawab antara guru dan siswa.
Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan
strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein
yang berarti saya menemukan. Strategi ini berangkat dari asumsi bahwa sejak
manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri
pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam disekelilingnya merupakan
kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan
untuk mengenal segala sesuatu melalui indra pengecapan, pendengaran,
penglihatan, dan indra-indra lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia
secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya.
Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari
oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inkuiri dikembangkan.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri. Pertama,strategi inkuiri menekankan kepada
aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi
inkuiri menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Dalam proses pembelajaran,
siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru
secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi
pelajaran itu sendiri.Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa
diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang
dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self
belief). Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan
sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar
siswa.
Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui
proses tanya jawab antara guru dan siswa. Oleh sebab itu kemampuan guru dalam
menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Ketiga,
tujuan dari penggunaan strategi
pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara
sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai
bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri
siswa tak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana
mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai
pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal,
namun sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala
ia bisa menguasai materi pelajaran.
Tujuan utama pembelajaran melalui strategi inkuiriadalah menolong siswa
untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin
tahu mereka.
Strategi pembelajaran inquiry merupakan bentuk dari
pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered
approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran
yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.
Strategi
pembelajaran inquiry akan efektif manakala :
·
Guru
mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang
ingin dipecahkan.dengan demikian dalam strategi inkuiri penguasaan materi
pelajaran bukan sebagai tujuan utama pembelajaran,akan tetapi yang lebih
dipentingkan adalah proses belajar.
·
Jika bahan
pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang sudah
jadi,akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
·
Jika proses
pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu terhadap sesuatu.
·
Jika guru
akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemauan dan
kemampuan berfikir.strategi inkuiri akan kurang berhasil diterapkan kepada
siswa yang kuurang memiliki kemampuan untuk berfikir.
·
Jika jumlah
siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan oleh guru.
·
Jika guru
memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada
siswa.
Secaraumum proses
pembelajarandenganmenggunakanstrategipembelajaran
inquiry terdiri dari karakteristik, prinsip-prinsip penggunaan, langkah-langkah
dan metode Strategi Pembelajaran Inquiry, seperti berikut:
a.
Menekankan pada aktvfitas siswa secara maksimal untuk
mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai objek
didik.
b.
Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk
mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakansehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).
c.
Tujuan dari strategi pembelajaran inquiry adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
a. Berorientasi pada
perkembangan intelektual
Tujuan
dari Strategi Pembelajaran Inquiry adalah perkembangan berpikir, dengan
demikian strategi pembelajaran ini selain berorientasi pada hasil belajar juga
berorientasi pada proses belajar. Karena itu, criteria keberhasilan dari proses
pembelajaran dengan menggunakan SPI bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa
dapat menguasai materi pelajaran akan tetapi sejauh mana siswa beraktivitas
mencari dan menemukan sesuatu (yang dapat ditemukan).
b.
Prinsip interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses
interaksi, baik interaksi antar siswa maupun interaksi siswa dengan guru bahkan
interaksi antar siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi
berarti menempatkan guru bukan sebagai pengajar tetapi sebagai pengatur
lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan
(directing) agar siswa bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui
interaksi mereka.
c.
Prinsip bertanya
Peran guru dalam menggunakan SPI adalah guru sebagai
penanya. Sebab kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya
sudah merupakan sebagian dari proses berpikir, guru perlu menguasai berbagai
jenis dan teknik bertanya. Apakah itu bertanya hanya sekedar untuk meminta
perhatian siswa, untuk melacak, untuk mengembangkan kemampuan atau untuk
menguji.
d.
Prinsip bertanya untuk berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta akan
tetapi belajar adalah proses berpikir yakni proses mengembangkan seluruh otak.
Pembelajaran
berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara
maksimal. Anak dituntut untuk belajar berpikir logis dan rasional dengan
memasukan unsure-unsur yang mempengaruhi emosi yaitu unsure estetika melalui
pross belajar yang menyenangkan.
e. Prinsip keterbukaan
Belajar adalah proses mencoba berbagai kemungkinan,
segala sesuatu mungkin bisa terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu diberi
kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan
nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya.
Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa
mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang
diajukan.
a. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana
atau iklim pembelajaran yang responsif. Guru mengkondisikan agar siswa siap
melaksanakan proses pembelajaran yaitu guru merangsang dan mengajak siswa untuk
berpikir memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan
orientasi adalah:
1)
Menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang
diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
2)
Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan
oleh siswa untuk mencapai tujuan.
3)
Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar, hal
ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.
b. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa
pada suatu masalah atau persoalan
yang mengandung teka-teki. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin
dikaji karena masalah itu tentu ada jawabannya dan siswa didorong untuk mencari
jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam
strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh
pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya pengembangan mental melalui
proses berpikir.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah diantaranya:
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah diantaranya:
1.
Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa
akan memilki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan
masalah yang hendak dikaji. Seorang guru hanya memberikan topik yang akan
dipelajari.
2.
Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung
teka-teki yang jawabannya pasti, artinya guru perlu mendorong siswa agar dapat
merumuskan masalah yang menurut guru jawaban yang sebenarnya sudah ada tinggal
siswa mencari dan menemukan jawabannya dengan pasti.
3.
Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang
sudah diketahui oleh siswa artinya sebelum masalah itu dikaji lebih jauh
melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah
memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah.
c. merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang sedang dikaji dan perlu diuji kebenarannya. Potensi berpikir
siswa dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau menduga-duga
(berhipotesis) dari suatu masalah. Untuk mengembangkan kemampuan menebak pada
diri anak, guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan yang mendorong siswa untuk
merumuskan jawaban sementara (hipotesis). Perkiraan sebagian hipotesis bukan
sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh yang
bersifat rasional dan logis.
d. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menyaring informasi
yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Mengumpulkan data
merupakan proses yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Selain
memerlukan motivasi yang kuat dalam proses ini juga membutuhkan ketekunan dan
kemampuan menggunakan potensi berpikir. Tugas dan peran guru yaitu mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi
yang dibutuhkan, penggunaan SPI terkadang macet apabila siswa tidak apresiatif
(ketidakgairahan dalam belajar).
e. Menguji
hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban
yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh
berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah
mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan, menguji hipotesis
berarti juga mengembangkan kemampuan berpikir rasional yaitu kebenaran jawaban
yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi tetapi didukung oleh data
yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
f. Merumuskan
kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan
temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai
kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukan pada siswa data mana
yang relevan.
4. Metode yang Digunakan Strategi Pembelajaran Inquiry
a. Metode diskusi, adalah metode
pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode
ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah
dan memahami pengetahuan siswa serta untuk membuat suatu kesimpulan.
b. Metode demonstrasi, adalah metode
penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang
proses, satuan atau benda tertentu baik benda yang sebenarnya atau hanya yang
bersifat tiruan.
c. Metode tanya jawab, bertanya
dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu, sedangkan
menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir.
C. Strategi
pembelajaran inkuiri sosial
Pada awalnya strategi pembelajaran inkuiri banyak
diterapkan dalam ilmu-ilmu alam (natural
science). Namun demikian,para ahli pendidikan ilmu sosial mengadopsi
strategi inkuiri yang kemudian dinamakan inkuiri sosial.Hal ini didasarkan pada
ansumsi pentingnya pembelajaran IPS pada masyarakat yang semakin cepat
berubah,seperti yang dikemukakan Robert A. Wilkins (1990: 85) yang menyatakan
bahwa dalam kehidupan masyarakat yang terus menerus mengalami
perubahan,pengajaran IPS harus menekankan kepada pengembangan berfikir.
Terjadinya ledakan pengetahuan,menurutnya,menurut perubahan pola mengajar dari
yang hanya sekadar mengingat fakta yang biasa dilakukan melalui strategi
pembelajaran dengan metode kuliah (lecture)
atau dari metode latihan (drill)dalam
pola tradisional, menjadi pengembangan kemampuan berfikir kritis (critical thinking). Strategi
pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir itu adalah strategi
inkuiri sosial.
Menurut
Bruce Joyce, inkuiri sosial merupakan strategi pembelajaran dari kelompok
sosial (social family) subkelompok
konsep masyarakat (concept of society).
Subkelompok ini didasarkan pada asumsi bahwa metode pendidikan beertujuan untuk
mengembangkan anggota masyarakat ideal yang dapat hidup dan dapat mempertinggi
kualitas kehidupan masyrakat . oleh karena itulah siswa harus diberi pengalaman
yang memadai bagaimana caranya memecahkan persoalan-persoalan yang muncul
dimasyarakat. Melalui pengalaman itulah setiap individu akan dapat membangun
pengetahuan yang berguna bagi diri dan masyarakatnya.
Inkuiri
sosial dapat dipandang sebagai suatu strategi pembelajaran yang berorientasi
kepada pengalaman siswa. Bruce Joyce dan Marsha Weil (1980: 310) menjelaskan :
Fore more than a decade, “inquiry”
has been one of the rallying cries of educational reformes. However ,the term
has actually had different meanings to it users. To some, inuqiry has meant a
general position toward child-centered learning and has refered to building
most facets of education around the natural inquiry of the child. To others, it
has meant the use of the modes of inquiry of the academic disciplines as teaching
models.
Menurut
joyce,lebih dari satu abad istilah inkuiri mengandung makna sebagai salah satu
usaha ke arah pembaruan pendidikan. Namun demikian,istilah inkuiri sering
digunakan dalam bermacam-macam arti. Ada yang menggunakannya berhubungan dengan
strategi mengajar yang berpusat pada siswa, ada juga yang menghubungkan istilah
inkuiri dengan mengembangkan kemampuan siswa untuk menemukan dan mereflesikan
sifat-sifat kehidupan sosial, terutama untuk melatih siswa agar hidup mandiri
dalam masyarakatnya.
Selanjutnya,
ada tiga karakteristik pengembangan strategi inkuiri sosial. Pertama, adanya
aspek (masalah) sosial dalam kelas yang dianggap penting dan dapat mendorong
terciptanya diskusi kelas. Kedua, adanya rumusan hipotesis sebagai fokus untuk
inkuiri. Ketiga, penggunaan fakta sebagai pengujian hipotesis.
Dari
karakteristik inkuiri seperti yang telah diuraikan diatas, maka tampak inkuiri
sosial pada dasarnya tidak berbeda dengan inkuiri pada umumnya. Perbedaannya
terletak pada masalah yang dikaji adalah masalah-masalah sosial atau masalah
kehidupan masyarakat.
inquiry dalam pembelajaran dilandasi
pandangan konstruktivisme, Menurut pandangan konstruktivistik, belajar merupakan
suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan oleh
siswa .Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan
memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Guru memang dapat dan
harus mengambil prakarsa untuk menata lingkungan yang memberi peluang optimal
bagi terjadinya belajar. Namun yang akhirnya paling menentukan terwujudnya
gejala belajar adalah niat belajar siswa sendiri.Dengan istilah ini, dapat
dikatakan bahwa hakekatnya kendali belajar sepenuhnya ada pada siswa.
Karakteristik dari pendekatan inquiry
ini adalah guru tidak mengkomunikasikan pengetahuan, tetapi membantu siswa
untuk belajar bagi mereka sendiri, kemudian topik, masalah yang dipelajari, dan
metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan dapat ditentukan oleh siswa,
dapat ditentukan oleh guru, dan dapat ditentukan bersama oleh siswa dan guru.
Pembelajaran inkuiri memberi tekanan pada ide-ide konstruktivis dari
belajar.Kemajuan belajar terbaik terjadi dalam situasi kelompok.
pembelajaran inquiryinimenekankankepada proses mencaridanmenemukan.
Materipelajarantidakdiberikansecaralangsung,
peransiswadalamstrategiiniadalahmencaridanmenemukansendirimateripelajaran,
sedangkan guru berperansebagaifasilitatordanmembimbingsiswauntukbelajar. Dengan
kata lain untuk siswa yang pintar maka akan cepat dan mengerti dalam
pembelajaran, tetapi untuk siswa yang daya tangkapnya kurang akan menimbulkan
kebingungan dan akan tertinggal jauh pengetahuannya.
Pemecahan masalah dalam kendala strategi pembelajaran
inquiry adalah sebagai guru kita harus menerapkan cara, dengan menyeimbangkan
situasi atau kondisi di setiap kelas, karena kita tidak tahu bagaimana karakter
dan kemampuan siswa satu persatu
sehingga kita sebagai guru bisa menyimbangkan kemampuan siswa di dalam kelas
yang kita ajarkan tersebut.
Sebagai seorang guru kita dituntut untuk memberikan
pendidikan yang luar biasa agar siswa kita mengerti dan memahami apa yang kita
ajarkan dan mencerdaskan siswa-siswi kita agar mereka menjadi generasi penerus
yang berkualitas
F. Kelebihan dan kelemahan strategi pembelajaran inquiry
1.
Pembelajaran menjadi lebih hidup serta dapat
menjadikan siswa aktif.
2.
Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada
siswa.
3.
Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada
situasi proses belajar yang baru.
4.
Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya
sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
5.
Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas
inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka.
6.
Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional,
yaitu guru yang menguasai kelas.
7.
Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan
berbagai jenis sumber belajar.
8.
Dapat melatih siswa untuk belajar sendiri dengan
positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan demokrasi.
9.
Dalam diskusi inkuiri, guru dapat mengetahui kedalaman
pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai konsep yang sedang dibahas.
10. Startegi ini
merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran
melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
11. Startegi ini dapat
memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
12. Startegi ini
merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar
modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat
adanya pengalaman.
13. Keuntungan lain
adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar
bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
G. Kelemahan Strategi Pembelajaran Inquiry
1.
Jika strategi ini digunakan sebagai strategi
pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
2.
Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran
oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
3.
Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan
waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang
telah ditentukan.
4.
Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh
kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru.
5.
Pembelajaran dengan inkuiri memerlukan kecerdasan
siswa yang tinggi, bila siswa kurang cerdas hasil pembelajarannya kurang
efektif.
6.
Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang
menerima informasi dari guru apa adanya.
7.
Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya
sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa
dalam belajar.
8.
Karena dilakukan secara kelompok maka kemungkinan ada
anggota yang kurang aktif.
9.
Pembelajaraninkuiri kurang cocok pada anak yang
usianya terlalu muda, misalkan SD.
10. Cara belajar siswa
dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang lebih baik.
11. Untuk kelas dengan
jumlah siswa yang banyak, akan sangat merepotkan guru.
12. Membutuhkan waktu
yang lama dan hasilnya kurang efektif jika pembelajaran ini diterapkan pada
situasi kelas yang kurang mendukung.
13. Pembelajaran akan
kurang efektif jika guru tidak menguasai
kelas.
Strategipembelajaraninquirymenyatakanbahwa guru
sebagaisumberbelajarbukanlah yang satu-satunya, masihbanyaklagisumberbelajar
yang dapatmenunjangkeberhasilanpembelajaran. Guru hanyalahsebagaifasilitator,
pembimbing yang selalumengarahkansiswadalampembelajaran.
Siswadidesainsebagaipenemuataumencaripengetahuanitu,
tugasseorang guru dalammengelolasiswa agar
mendapatkanpengetahuandanmenjadibermakna.Karenadenganbermaknapengetahuanakanmasukkedalampengetahuan
mereka, sehinggaakanselaluterkenangolehsiswa. Siswa yang melakukansemuanya guru
hanyamenyiapkan, karenamurid yang
melakukanmakapembelajaranakanmenjadipengalaman yang bermaknauntuksiswa.
http://pedulidenganmenulis.blogspot.com/2013/01/konsep-dasar-strategi-pembelajaran.html/Diakses Sabtu, 23 November 2013, 14:20.
http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/pengertian-metode-inkuiri.html/Diakses Sabtu, 23 November 2013, 14:25.
http://aldhoportofolio.blogspot.com/2009/05/strategi-pembelajaran-inquiry.html/Diakses Senin 25 November 2013, 09:15.
Sanjaya,wina (2006) strategi pembelajaran berorientasi standar
prosespendidikan.Bandung: Kencana,Prenada Media Group.
Dalam strategi pembelajaran inquiry, model apa yang tepat untuk digunakan?
BalasHapusHal apa saja yang harus diperhatikan sebelum seorang guru memilih strategipembelajaran inquiri
BalasHapusberikan contoh pembelajaran inquiri ini jika di terapkan di daerah pedalaman !
BalasHapusapa aja strategi
BalasHapuspembelajaran inkuiri akan efektif dan efisien ?
menurut saya pembelajaran inquiry efektif untuk diterapkan karna pembelajaran inquiry menekankan kepada siswa untuk mencari dan menemukan apa yg dipelajarinya dan guru hanya sebgai fasilitator saja,dengan begitu siswa akan lebih aktif dan akan lebih banyak mencari apa yg mereka ingin ketahui.
Hapusmenurut saya pembelajaran inquiry efektif untuk diterapkan karna pembelajaran inquiry menekankan kepada siswa untuk mencari dan menemukan apa yg dipelajarinya dan guru hanya sebgai fasilitator saja,dengan begitu siswa akan lebih aktif dan akan lebih banyak mencari apa yg mereka ingin ketahui.
Hapusbagaimana cara penerapan pendekatan inquiri dalam pembelajaran di dalam kelas ?
BalasHapusMetode inquiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa yang berperan sebagai subjek belajar, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah.jadi dalam pembelajaran ini siswa di tuntut untuk dapat menyelesaiakn masalah yg di berikan oleh guru sehingga siswa lebih memahami pembelajaran tersebut
Hapus