Rabu, 10 Februari 2016

Strategi Pembelajaran Inquiry

Ayu nurfitri
Yeni aprilia
Strategi pembelajaran inquiry

Inquiryberasaldari kata Inquire yang berartiikutserta, atauterlibat, dalammengajukanpertanyaan-pertanyaan, mencariinformasi, danmelakukanpenyelidikan.pembelajaraninkuiriinibertujuanuntukmemberikancarabagisiswauntukmembangunkecakapan-kecakapanintelektual (kecakapanberpikir) terkaitdengan proses-proses berpikirreflektif. Jikaberpikirmenjaditujuanutamadaripendidikan, makaharusditemukancara-carauntukmembantuindividuuntukmembangunkemampuanitu.
Strategi pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.
Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.  Strategi ini berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam disekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indra pengecapan, pendengaran, penglihatan, dan indra-indra lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inkuiri dikembangkan.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri. Pertama,strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Oleh sebab itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal, namun sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran.
Tujuan utama pembelajaran melalui strategi inkuiriadalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.
Strategi pembelajaran inquiry merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.
Strategi pembelajaran inquiry akan efektif manakala :
·         Guru mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan.dengan demikian dalam strategi inkuiri penguasaan materi pelajaran bukan sebagai tujuan utama pembelajaran,akan tetapi yang lebih dipentingkan adalah proses belajar.
·         Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang sudah jadi,akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
·         Jika proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu terhadap sesuatu.
·         Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemauan dan kemampuan berfikir.strategi inkuiri akan kurang berhasil diterapkan kepada siswa yang kuurang memiliki kemampuan untuk berfikir.
·         Jika jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan oleh guru.
·         Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.

Secaraumum proses pembelajarandenganmenggunakanstrategipembelajaran inquiry terdiri dari karakteristik, prinsip-prinsip penggunaan, langkah-langkah dan metode Strategi Pembelajaran Inquiry, seperti berikut:
a.       Menekankan pada aktvfitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai objek didik.
b.      Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakansehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).
c.       Tujuan dari strategi pembelajaran inquiry adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.

 

a.       Berorientasi pada perkembangan intelektual
Tujuan dari Strategi Pembelajaran Inquiry adalah perkembangan berpikir, dengan demikian strategi pembelajaran ini selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Karena itu, criteria keberhasilan dari proses pembelajaran dengan menggunakan SPI bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran akan tetapi sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu (yang dapat ditemukan).
b.      Prinsip interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antar siswa maupun interaksi siswa dengan guru bahkan interaksi antar siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai pengajar tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan (directing) agar siswa bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka.
c.       Prinsip bertanya
Peran guru dalam menggunakan SPI adalah guru sebagai penanya. Sebab kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir, guru perlu menguasai berbagai jenis dan teknik bertanya. Apakah itu bertanya hanya sekedar untuk meminta perhatian siswa, untuk melacak, untuk mengembangkan kemampuan atau untuk menguji.
d.      Prinsip bertanya untuk berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta akan tetapi belajar adalah proses berpikir yakni proses mengembangkan seluruh otak. Pembelajaran
berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. Anak dituntut untuk belajar berpikir logis dan rasional dengan memasukan unsure-unsur yang mempengaruhi emosi yaitu unsure estetika melalui pross belajar yang menyenangkan.
e.       Prinsip keterbukaan
Belajar adalah proses mencoba berbagai kemungkinan, segala sesuatu mungkin bisa terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu diberi kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
a.        Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran yaitu guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi adalah:
1)      Menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
2)      Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.
3)      Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar, hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.
b.      Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu       masalah atau persoalan yang mengandung teka-teki. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji karena masalah itu tentu ada jawabannya dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya pengembangan mental melalui proses berpikir.
      Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah diantaranya:
1.      Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memilki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji. Seorang guru hanya memberikan topik yang akan dipelajari.
2.      Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti, artinya guru perlu mendorong siswa agar dapat merumuskan masalah yang menurut guru jawaban yang sebenarnya sudah ada tinggal siswa mencari dan menemukan jawabannya dengan pasti.
3.      Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui oleh siswa artinya sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah.
c.    merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji dan perlu diuji kebenarannya. Potensi berpikir siswa dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau menduga-duga (berhipotesis) dari suatu masalah. Untuk mengembangkan kemampuan menebak pada diri anak, guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan yang mendorong siswa untuk merumuskan jawaban sementara (hipotesis). Perkiraan sebagian hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh yang bersifat rasional dan logis.
d.      Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menyaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Mengumpulkan data merupakan proses yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Selain memerlukan motivasi yang kuat dalam proses ini juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikir. Tugas dan peran guru yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan, penggunaan SPI terkadang macet apabila siswa tidak apresiatif (ketidakgairahan dalam belajar).
e.       Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan, menguji hipotesis berarti juga mengembangkan kemampuan berpikir rasional yaitu kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi tetapi didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
f.       Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukan pada siswa data mana yang relevan.

4.    Metode yang Digunakan Strategi Pembelajaran Inquiry
a.    Metode diskusi, adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa serta untuk membuat suatu kesimpulan.
b.    Metode demonstrasi, adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang proses, satuan atau benda tertentu baik benda yang sebenarnya atau hanya yang bersifat tiruan.
c.    Metode tanya jawab, bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu, sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir.
C. Strategi pembelajaran inkuiri sosial
                 Pada awalnya strategi pembelajaran inkuiri banyak diterapkan dalam ilmu-ilmu alam (natural science). Namun demikian,para ahli pendidikan ilmu sosial mengadopsi strategi inkuiri yang kemudian dinamakan inkuiri sosial.Hal ini didasarkan pada ansumsi pentingnya pembelajaran IPS pada masyarakat yang semakin cepat berubah,seperti yang dikemukakan Robert A. Wilkins (1990: 85) yang menyatakan bahwa dalam kehidupan masyarakat yang terus menerus mengalami perubahan,pengajaran IPS harus menekankan kepada pengembangan berfikir. Terjadinya ledakan pengetahuan,menurutnya,menurut perubahan pola mengajar dari yang hanya sekadar mengingat fakta yang biasa dilakukan melalui strategi pembelajaran dengan metode kuliah (lecture) atau dari metode latihan (drill)dalam pola tradisional, menjadi pengembangan kemampuan berfikir kritis (critical thinking). Strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir itu adalah strategi inkuiri sosial.
                 Menurut Bruce Joyce, inkuiri sosial merupakan strategi pembelajaran dari kelompok sosial (social family) subkelompok konsep masyarakat (concept of society). Subkelompok ini didasarkan pada asumsi bahwa metode pendidikan beertujuan untuk mengembangkan anggota masyarakat ideal yang dapat hidup dan dapat mempertinggi kualitas kehidupan masyrakat . oleh karena itulah siswa harus diberi pengalaman yang memadai bagaimana caranya memecahkan persoalan-persoalan yang muncul dimasyarakat. Melalui pengalaman itulah setiap individu akan dapat membangun pengetahuan yang berguna bagi diri dan masyarakatnya.
                 Inkuiri sosial dapat dipandang sebagai suatu strategi pembelajaran yang berorientasi kepada pengalaman siswa. Bruce Joyce dan Marsha Weil (1980: 310) menjelaskan :
                 Fore more than a decade, “inquiry” has been one of the rallying cries of educational reformes. However ,the term has actually had different meanings to it users. To some, inuqiry has meant a general position toward child-centered learning and has refered to building most facets of education around the natural inquiry of the child. To others, it has meant the use of the modes of inquiry of the academic disciplines as teaching models.
     Menurut joyce,lebih dari satu abad istilah inkuiri mengandung makna sebagai salah satu usaha ke arah pembaruan pendidikan. Namun demikian,istilah inkuiri sering digunakan dalam bermacam-macam arti. Ada yang menggunakannya berhubungan dengan strategi mengajar yang berpusat pada siswa, ada juga yang menghubungkan istilah inkuiri dengan mengembangkan kemampuan siswa untuk menemukan dan mereflesikan sifat-sifat kehidupan sosial, terutama untuk melatih siswa agar hidup mandiri dalam masyarakatnya.
     Selanjutnya, ada tiga karakteristik pengembangan strategi inkuiri sosial. Pertama, adanya aspek (masalah) sosial dalam kelas yang dianggap penting dan dapat mendorong terciptanya diskusi kelas. Kedua, adanya rumusan hipotesis sebagai fokus untuk inkuiri. Ketiga, penggunaan fakta sebagai pengujian hipotesis.
     Dari karakteristik inkuiri seperti yang telah diuraikan diatas, maka tampak inkuiri sosial pada dasarnya tidak berbeda dengan inkuiri pada umumnya. Perbedaannya terletak pada masalah yang dikaji adalah masalah-masalah sosial atau masalah kehidupan masyarakat.







inquiry dalam pembelajaran dilandasi pandangan konstruktivisme, Menurut pandangan konstruktivistik, belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan oleh siswa .Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Guru memang dapat dan harus mengambil prakarsa untuk menata lingkungan yang memberi peluang optimal bagi terjadinya belajar. Namun yang akhirnya paling menentukan terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar siswa sendiri.Dengan istilah ini, dapat dikatakan bahwa hakekatnya kendali belajar sepenuhnya ada pada siswa.
Karakteristik dari pendekatan inquiry ini adalah guru tidak mengkomunikasikan pengetahuan, tetapi membantu siswa untuk belajar bagi mereka sendiri, kemudian topik, masalah yang dipelajari, dan metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan dapat ditentukan oleh siswa, dapat ditentukan oleh guru, dan dapat ditentukan bersama oleh siswa dan guru.  Pembelajaran inkuiri memberi tekanan pada ide-ide konstruktivis dari belajar.Kemajuan belajar terbaik terjadi dalam situasi kelompok.
pembelajaran inquiryinimenekankankepada proses mencaridanmenemukan. Materipelajarantidakdiberikansecaralangsung, peransiswadalamstrategiiniadalahmencaridanmenemukansendirimateripelajaran, sedangkan guru berperansebagaifasilitatordanmembimbingsiswauntukbelajar. Dengan kata lain untuk siswa yang pintar maka akan cepat dan mengerti dalam pembelajaran, tetapi untuk siswa yang daya tangkapnya kurang akan menimbulkan kebingungan dan akan tertinggal jauh pengetahuannya.

Pemecahan masalah dalam kendala strategi pembelajaran inquiry adalah sebagai guru kita harus menerapkan cara, dengan menyeimbangkan situasi atau kondisi di setiap kelas, karena kita tidak tahu bagaimana karakter dan kemampuan  siswa satu persatu sehingga kita sebagai guru bisa menyimbangkan kemampuan siswa di dalam kelas yang kita ajarkan tersebut.
Sebagai seorang guru kita dituntut untuk memberikan pendidikan yang luar biasa agar siswa kita mengerti dan memahami apa yang kita ajarkan dan mencerdaskan siswa-siswi kita agar mereka menjadi generasi penerus yang berkualitas
F. Kelebihan dan kelemahan strategi pembelajaran inquiry
1.      Pembelajaran menjadi lebih hidup serta dapat menjadikan siswa aktif.
2.      Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa.
3.      Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
4.      Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
5.      Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka.
6.      Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional, yaitu guru yang menguasai kelas.
7.      Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.
8.      Dapat melatih siswa untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan demokrasi.
9.      Dalam diskusi inkuiri, guru dapat mengetahui kedalaman pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai konsep yang sedang dibahas.
10.  Startegi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
11.  Startegi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
12.  Startegi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
13.  Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.


G. Kelemahan Strategi Pembelajaran Inquiry
1.      Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
2.      Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
3.      Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
4.      Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
5.      Pembelajaran dengan inkuiri memerlukan kecerdasan siswa yang tinggi, bila siswa kurang cerdas hasil pembelajarannya kurang efektif.
6.      Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima informasi dari guru apa adanya.
7.      Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar.
8.      Karena dilakukan secara kelompok maka kemungkinan ada anggota yang kurang aktif.
9.      Pembelajaraninkuiri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda, misalkan SD.
10.  Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang lebih baik.
11.  Untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak, akan sangat merepotkan guru.
12.  Membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang efektif jika pembelajaran ini diterapkan pada situasi kelas yang kurang mendukung.
13.  Pembelajaran akan kurang efektif  jika guru tidak menguasai kelas.















Strategipembelajaraninquirymenyatakanbahwa guru sebagaisumberbelajarbukanlah yang satu-satunya, masihbanyaklagisumberbelajar yang dapatmenunjangkeberhasilanpembelajaran. Guru hanyalahsebagaifasilitator, pembimbing yang selalumengarahkansiswadalampembelajaran.
Siswadidesainsebagaipenemuataumencaripengetahuanitu, tugasseorang guru dalammengelolasiswa agar mendapatkanpengetahuandanmenjadibermakna.Karenadenganbermaknapengetahuanakanmasukkedalampengetahuan mereka, sehinggaakanselaluterkenangolehsiswa. Siswa yang melakukansemuanya guru hanyamenyiapkan, karenamurid yang melakukanmakapembelajaranakanmenjadipengalaman yang bermaknauntuksiswa.















DAFTAR PUSTAKA


Sanjaya,wina (2006) strategi pembelajaran berorientasi standar prosespendidikan.Bandung: Kencana,Prenada Media Group.

8 komentar:

  1. Dalam strategi pembelajaran inquiry, model apa yang tepat untuk digunakan?

    BalasHapus
  2. Hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum seorang guru memilih strategipembelajaran inquiri

    BalasHapus
  3. berikan contoh pembelajaran inquiri ini jika di terapkan di daerah pedalaman !

    BalasHapus
  4. apa aja strategi
    pembelajaran inkuiri akan efektif dan efisien ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya pembelajaran inquiry efektif untuk diterapkan karna pembelajaran inquiry menekankan kepada siswa untuk mencari dan menemukan apa yg dipelajarinya dan guru hanya sebgai fasilitator saja,dengan begitu siswa akan lebih aktif dan akan lebih banyak mencari apa yg mereka ingin ketahui.

      Hapus
    2. menurut saya pembelajaran inquiry efektif untuk diterapkan karna pembelajaran inquiry menekankan kepada siswa untuk mencari dan menemukan apa yg dipelajarinya dan guru hanya sebgai fasilitator saja,dengan begitu siswa akan lebih aktif dan akan lebih banyak mencari apa yg mereka ingin ketahui.

      Hapus
  5. bagaimana cara penerapan pendekatan inquiri dalam pembelajaran di dalam kelas ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Metode inquiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa yang berperan sebagai subjek belajar, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah.jadi dalam pembelajaran ini siswa di tuntut untuk dapat menyelesaiakn masalah yg di berikan oleh guru sehingga siswa lebih memahami pembelajaran tersebut

      Hapus