Minggu, 14 Februari 2016

STRATEGI PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR

MAKALAH STRATEGI PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Strategi pembelajaran

Disusun oleh :
·        Ira Zakiah
·        Widya Febriana

Description: D:\images - Copy.jpg









PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SILIWANGI BANDUNG

          2015

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
     Penulis menyadari bahwa penyusunan Makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan pembuatan Makalah  di masa yang akan datang. Akhir kata semoga  Makalah ini dapat dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

Daftarisi





PENDAHULUAN
Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Strategi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu Strategos yang berarti panglima atau jenderal, ilmu kejenderalan, ilmu kepanglimaan. Strategi dalam dunia pendidikan dapat diartikan sebagai suatu seni dan ilmu untuk membawakan pengajaran di depan kelas sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien (Gulo, 2002 : 1).
Istilah pembelajaran muncul secara bertahap dan perkembangannya itu disebabkan karena perhatian terhadap anak didik dalam usaha pendidikan dan pengajaran.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang serangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu. Kemp (1995) menyebutkan strategi pembelajaran sebagai suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sedangkan Dick dan Carey (1985) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa (Sanjaya, 2006, 1924).
Sering terjadi di beberapa sekolah menggunakan strategi pembelajaran yang kurang efektif. Seorang guru hanya bisa memberikan materi dalam bentuk ceramah tanpa memikirkan mungkin saja ada siswa yang ingin mengatakan sesuatu. Dalam makalah yang akan dibahas ini penulis akan mencoba sedikit menjelaskan tentang strategi pembelajaran SPPKB yaitu model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir. Peserta didik bukan sekedar menguasai materi pelajaran, tetapi bagaimana mengembangkan gagasan dan ide melalui bahasa verbal.




B.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
a.         Apa Latar Belakang Filosofis dan Psikologis SPPKB ?
b.         Apa pengertian dan Karakteristik SPPKB ?
c.         Apa Kelemahan dan Kelebihan SPPKB ?
d.        Bagaimana Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran ?
e.         Apa Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran SPPKB

 

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :
a.     Untuk mengetahui Latar Belakang Filosofis dan Psikologis SPPKB
b.     Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik SPPKB
c.     Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan SPPKB
d.     Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan strategi pembelajaranSPPKB
e.    Untuk mengetahui dasar pertimbangan pemilihan strategi pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran SPPKB
f.     Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendididkan IPS SD 2 yang diberikan oleh Bapak Drs. H. Fadhli Kamil, M. Pd


                       


BAB II
Landasan filosofis SPPKB adalah kontruktivisme. Menurut kontruktivisme pengetahuan itu terbentuk bukan dari objek saja, tetapi bagaimana kemampuan individu sebagai subjek menangkap setiap objek yang diamati. Menurut kontruktivisme pengetahuan memang berasal dari luar, tetapi di bangun lagi oleh dan dari dalam diri individu.
Hakikat pengetahuan menurut filsafat kontruktivisme yang dikemukakan oleh sanjaya (2009:227) adalah sebagai berikut:
1.      Pengetahuan bukanlah merupakan gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi selalu merupakan kontruksi kenyataan melalui subjek.  Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur yang perlu untuk pengetahuan.
2.      Pengetahuan dibentuk oleh struktur konsepsi seseorang.
3.      Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam proses pembelajaran tidak hanya sekedar memindahkan pengetahuan dari guru kepada seorang siswa, tetapi pengetahuan diperoleh melalui interaksi mereka dengan objek, pengalaman dan lingkungan yang ada di sekitar mereka. Menurut aliran kontruktivisme pengetahuan tidak dapat ditrasnfer begitu saja kepada orang lain, tetapi harus diartikan sendiri oleh setiap individu. Oleh sebab itu, “pembelajaran berfikir menekankan kepada aktivitas siswa untuk mencari pemahaman akan objek, menganalisis dan mengkontruksinya sehingga terbentuk pengetahuan baru dalam individu” (sanjaya 2009:227)







B.  Latar belakang psikologis
Landasan psikologis SPPKB adalah aliran psikologis kognitif. Menurut aliran kognitif, belajar pada hakikatnya adalah peristiwa mental bukan peristiwa behavioral (sanjaya, 2009:227). Sebagai peristiwa mental prilaku manusia bukan hanya gerakan fisik saja, tetapi terpenting adalah adanya faktor pendorong yang menggerakkan fisik tersebut. Hal ini disebabkan karena manusia memiliki kebutuhan yang melekat dalam dirinya. Kemampuan itulah yang membuat manusia untuk berprilaku. Piaget dalam sanjaya (2009:227) menyatakan “ children have a built-in desire to learn”. Hal inilah yang melatar belakangi SPPKB.

 

Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir peserta didik. Dalam SPPKB, materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada peserta didik. Akan tetapi, peserta didik dibimbing untuk menemukan sendiri melalui proses dialog dengan memanfaatkan pengalaman peserta didik.
Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir  (SPPKB ) adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaah, fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan.
Terdapat beberapa hal yang terkandung dalam pengertian diatas:
a.    SPPKB adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya tujuan yang akan dicapai adalah bukan sekedar siswa dapat menguasai sejumlah materi pembelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat mengembangkan gagasan dan ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal.



b.    Telaahan fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan kemampuan berfikir, artinya penegembangan gagasan dan ide didasarkan pada pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari atau berdasarkan kemampuan untuk mendiskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan data yang diperoleh.
c.    Sasaran akhir SPPKB adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan taraf perkembangan anak.
SPPKB memiliki 3 karakteristik sebagai berikut :
1.      Proses pembelajaran SPPKB menekankan pada proses mental peserta didik secara maksimal. SPPKB bukan model pembelajaran yang hanya menuntut peserta didik untuk sekedar mendengar dan mencatat tetapi menghendaki aktivitas peserta didik dalam proses berpikir.
2.      SPPKB dibangun dalam nuansa dialogis dan proses tanya jawab secara terus-menerus.
3.      SPPKB adalah model pembelajaran yang menyandarkan kepada dua sisi yang sama pentingnya, yaitu proses dan hasil belajar. Proses belajar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi hasil belajar diarahkan untuk mengkontruksi pengetahuan.
Adapun kelebihan dari strategi ini, yaitu :
1.      Siswa lebih siap menghadapi setiap persoalan yang disajikan oleh guru.
2.      Prioritas pembelajaran menekankan pada keterampilan siswa
3.      Memberikan kebebasan untuk mengeksplor kemampuan siswa dengan berbagai media yang ada.




Sedangkan kelemahan dari strategi ini, yaitu :
1.      Hanya sekolah yang sesuai dengan karakteristik SPPKB yang dapat melaksanakan model strategi ini dengan baik
2.      Kelemahan strategi ini bukan kelemahan dari model pembelajaran itu sendiri, tetapi karena faktor di luar model pembelajaran. Faktor tersebut berkenaan dengan kesiapan guru, siswa dan kondisi siswa.
3.      Faktor waktu belajar yang tersedia tidak cukup dengan pembelajaran SPPKB yang membutuhkan waktu yang relatif banyak.
4.      Siswa yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata sulit mengikuti strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir ini.
       Adapun langkah-langkah pelaksanaan strategi ini, yaitu :
1. Kegiatan Awal
·         Tahap orientasi
Pada tahap ini guru mengondisikan siswa pada posisi siap untuk melakukan pembelajaran  Tahap orientasi dilakukan dengan menjelaskan tujuan yang harus dicapai dan menjelaskan proses pembelajaran yang harus dilakukan siswa dalam setiap tahapan proses pembelajaran.
·         Tahap Pelacakan
Tahap pelacakan adalah tahapan penjajakan untuk memahami pengalaman dan kemampuan dasar siswa sesuai dengan tema atau pokok persoalan yang akan dibicarakan. Melalui tahapan inilah guru mengembangkan dialog dan tanya jawab untuk mengungkap pengalaman apa saja yang telah dimiliki siswa yang dianggap relevan dengan tema yang akan dikaji. Dengan berbekal pemahaman itulah selanjutnya guru menentukan bagaimana ia harus mengembangkan dialog dan tanya jawab pada tahapan-tahapan selanjutnya.




2. Kegiatan Inti
·         Tahap Konfrontasi
Tahap konfrontasi adalah tahapan penyajian persoalan yang harus dipecahkan sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa. Untuk merangsang peningkatan kemampuan siswa pada tahapan ini, guru dapat memberikan persoalan-persoalan yang dilematis yang memerlukan jawaban atau jalan keluar. Persoalan yang diberikan sesuai dengan tema atau topic itu tentu saja persoalan yang sesuai dengan kemampuan dasar atau pengalaman siswa.Pada tahap ini guru harus dapat mengembangkan dialog agar siswa benar-benar memahami persoalan yang harus dipecahkan.
·         Tahap inkuiri
Pada tahap ini siswa belajar berpikir yang sesungguhnya. Melalui tahapan inkuiri siswa diajak untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Oleh sebab itu guru harus memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan gagasan dalam upaya pemecahan persoalan.
3. Kegiatan akhir
·         Tahap Akomodasi
Tahap akomodasi adalah tahapan pembentukan pengetahuan baru melalui proses penyimpulan. Pada tahap ini siswa dituntut untuk dapat menemukan kata-kata kunci sesuai dengan topik atau tema pembelajaran. Pada tahap ini melalui dialog guru membimbing agar siswa dapat menyimpulkan apa yang mereka temukan dan mereka pahami sekitar topik yang dipermasalahkan.
·         Tahap Treatment
Tahapan dimana guru mengadakan perbaikan pada siswa yang belum bisa menyimpulkan hasil kegiatan inkuiri.




·         Tahap Transfer
Tahap transfer adalah tahapan penyajian masalah baru yang sepadan dengan masalah yang disajikan.Tahap transfer dimaksudkan agar agar siswa mampu menstransfer kemampuan berpikir setiap siswa,untuk memecahkan masalah-masalahbaru.Pada tahap ini guru memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan topic pembahasan.
H. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran
Berbagai pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran yang akan dilakukan diantaranya pertimbangan yang berhubungan dengan :
a.         Tujuan yang ingin dicapai
b.         Bahan atau materi pembelajaran
c.         Siswa
Selain itu, SPPKB dapat berhasil dengan sempurna khususnya bagi guru sebagai pengelola pembelajaran bila :
1.      SPPKB adalah model pembelajaran bersifat demokratis,oleh sebab itu guru harus mampu menciptakan suasana demokratis dan saling menghargai.
2.      SPPKB dibangun dalam suasana tanya jawab, oleh sebab itu guru dituntut untuk dapat mengembangkan kemampuan bertanya untuk melacak, bertanya untuk memancing,dan lain-lain.
3.      SPPKB juga merupakan model pembelajaran yang dikembangkan dalam suasana dialogis, karena itu guru harus mampu merangsang dan membangkitkan kerenanian siswa untk menjawab pertanyaan, menjelaskan, membuktikan dengan memberikan data dan fakta social, serta keberanian untuk mengeluarkan ide-ide, serta menyusun kesimpulan dan mencari hubungan antar aspek yang dipermasalahkan.





BAB III

Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir  (SPPKB ) adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaah, fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan.
Landasan filosofis SPPKB adalah kontruktivisme. Sedangkan landasan psikologis SPPKB adalah aliran psikologis kognitif.
Sebaiknya pembelajaran SPPKB harus diterapkan di berbagai sekolah agar dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa. Selain itu dengan pembelajaran ini seorang guru bisa mengetahui seberapakah pengetahuan yang dimiliki oleh murid dan bagi murid sendiri akan lebih aktif serta menambah keberanian diri untuk mengungkapkan apa yang ingin diungkapkannya.

Kamis, 11 Februari 2016

Hakikat Strategi Pembelajaran

oleh : 
- Firna M. N
- Syauqi Sakti N

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru atau pengajar adalah mengelola pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis dan efisien yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif diantara dua subjek pembelajaran, yaitu guru sebagai penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing, sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pembelajaran.
Selama ini yang terjadi dalam dunia pendidikan, siswa belajar hanya dengan membaca, mendengar, dan memutuskan materi tanpa tahu apa yang dimaksud karena sulit untuk memahaminya dan menjadi membosankan. Tapi  jika pelajaran melibatkan langsung siswa dalam memecahnkan masalah maka pembelajaran akan lebih menyenangkan, dan mudah untuk dipahami.          Untuk mencapai hal tersebut guru harus mempunyai strategi pembelajaran agar siswa dapat lebih mudah memahami setiap pelajaran yang kita sampaikan dan cara mengajar guru tidak monoton. Sumber belajar tidak hanya dari guru dan buku, tetapi juga dari media cetak, elektronik dan dari lingkungan sekitar.
Strategi pembelajaran membantu guru untuk mengembangkan model pembelajaran yang sesuai. Strategi pembelajaran fokus pada apa yang dilakukan guru dan siswa serta apa yang mereka lakukan, tidak hanya pemberian dan penguasaan teori, tetapi juga memperhatikan kecakapan hidup bagi siswa. Strategi pembelajaran dapat memberikan kegiatan yang beragam, melibatkan secara langsung siswa lebih aktif dan responsif.


B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1.      Apa pengertian dari hakikat strategi pembelajaran?
2.      Apa saja jenis- jenis strategi pembelajaran?
3.      Apa saja yang pertimbangan dalam pemilihan strategi pembelajaran?
4.      Apa saja prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran dalam konteks standar proses pendidikan?
5.      Apa dasar strategi untuk batasan pembelajaran?
6.      Ada berapa istilah dalam strategi pembelajaran?
7.      Apa saja komponen strategi pembelajaran?
8.      Apa saja sasaran kegiatan belajar mengajar?

C.    Tujuan
Adapun tujuan perumusan masalah pada makalah ini adalah:
1.      Untuk menjelaskan pengertian dari hakikat strategi pembelajaran?
2.      Untuk menjelaskan jenis- jenis strategi pembelajaran?
3.      Untuk menjelaskan yang pertimbangan dalam pemilihan strategi pembelajaran?
4.      Untuk menjelaskanprinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran dalam konteks standar proses pendidikan?
5.      Untuk menjelaskandasar strategi untuk batasan pembelajaran?
6.      Untuk menjelaskanbeberapa istilah dalam strategi pembelajaran?
7.      Untuk menjelaskankomponen strategi pembelajaran?
8.      Untuk menjelaskan sasaran kegiatan belajar mengajar?




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian hakikat Strategi Pembelajaran
Secara bahasa , strategi bisa diartikan sebagai “siasat, kiat, trik, atau cara”. Sedang secara umum strategi ialah suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan,method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J.R. David, 1976). Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pndidikan tertentu.
Dua hal yang dicermati dari pengertian di atas yaitu pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaaatan berbagai sumber dayadalam pembelajaran. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya arah dari penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.
Adapun strategi pembelajaran bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Atau dengan kata lain, strategi pembelajaran merupakan sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu.

Pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli
·         Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
·         Dick and Carey (1985) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
·         Alwi Suparman (1999) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan dan cara pengorganisasian materi pelajaran, peserta didik, peralatan, bahan serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa strategi pembelajaran adalah prosedur yang dipilih pendidik dalam mengelola secara sistematis kegiatan pembelajaran dari beberapa komponen pembelajaran(materi pembelajaran, peserta didik, waktu,alat,  bahan, metode pembelajaran dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan).

B.     Jenis- Jenis Strategi Pembelajaran
1.         Rowntree (1974) mengelompokkan strategi pembelajaran menjadi 4, yaitu:
a.       Strategi exposition, bahan pelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut.
b.      Strategi discovery, bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai aktivitas, sehingga tugas guru lebih banyak sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswanya.
c.       Strategi pembelajran individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan. Contoh dari strategi pembelajaran ini adalah belajar melalui modul atau belajar bahasa melalui kaset audio.
d.      Strategi pembelajaran kelompok. Sekelompok siswa diajar oleh seorang atau beberapa orang guru. Bentuk belajar kelompok itu bisa dalam pembelajaran kelompok besar atau pembelajaran klasikal atau bisa juga siswa belajar dalam  kelompok-kelompok kecil semacam buzz group.
2.         Berdasarkan cara penyajian dan cara pengolahannya strategi dibagi menjadi 2, yaitu:
a.         Stategi pembelajaran deduktif atau strategi pembelajaran dari umum ke khusus adalah strategi pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian dicari kesimpulan dan ilustrasi-ilustrasi ; atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang abstrak, kemudian secara perlahan-lahan menuju hal yang konkret.
b.        Strategi pembelajaran induktif atau strategi pembelajaran dari khusus ke umum adalah strategi pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajaridari hal-hal yang konkret atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar.
3.      Berdasarkan direktorat tenaga kependidikanstrategi dibagi menjadi 3, yaitu:
a.       Strategi pengorganisasian pembelajaran
Reigeluth, Bunderson, dan Meril (1997) menyatakan strategi mengorganisasi isi pelajaran disebut sebagai struktural strategi, yang mengacu pada cara untuk membuat urutan dan mensintesis fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang berkaitan.
b.      Strategi penyampaian pembelajaran.
Strategi penyampaian isi pembelajaran merupakan komponen variabel metode untuk melaksanakan proses pembelajaran.
c.         Strategi pengelolaan pembelajaran
Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara pebelajar dengan variabel metode pembelajaran lainnya.

C.    Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran
Sebelum menentukan strategi pembelajaran yang dapat digunakan, adabeberapa pertimbangan yang harus diperhatikan.
1.      Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai.
2.      Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran.
3.      Pertimbangan dari sudut siswa.
4.      Pertimbangan-pertimbangan lainnya.

D.    Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran dalam Konteks Standar Proses Pendidikan
Yang dimaksud prinsip dalam bahasan ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran. Prinsip-prinsip umum penggunaan strategi pemblajaran yang perlu dipahami guru:
1.      Berorientasi pada tujuan
Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus digunakan guru.


2.      Aktivitas
Belajar adalah berbuat ; memperoleh pengalaman tetentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, Strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa.
3.      Individualitas
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa. Walaupun seorang guru mengajar pada sekelompok siswa, namun pada hakikatnya yang ingin dicapai adalah perubahan perilaku setiap siswa.
4.      Integritas
Strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegrasi.


E.     Dasar Strategi untuk Batasan Pembelajaran
Menurut Mansyur (1991), batasan pembelajaran  yang bersifat umum mempunyai 4 dasar strategi, yakni:
1.      Mengindentifikasi serta menetapkan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan sesuai tuntutan dan perubahan zaman.
2.      Mempertimbangkan dan memilah sistem pembelajaran yang tepat untuk mencapai sasaran yang akurat.
3.      Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam menunaikan kegiatan mengajar.
4.      Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan pembelajaran yang selanjutnya akan di jadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

Dari keempat uraian di atas, jika diterapkan dalam konteks kegiatan pembelajaran, maka strategi pembelajaran pada dasarnya memiliki implikasi sebagai berikut:
1.      Proses mengenal karakteristik dasar anak didik yang harus dicapai melalui pembelajaran.
2.      Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan kultur, aspirasi, dan pandangan filosofis masyarakat.
3.      Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik mengajar.
4.      Menetapkan norma-norma atau kriteria-kriteria keberhasilan belajar. 

F.     Beberapa Istilah dalam Strategi Pembelajaran
1.      Metodemerupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
2.      Pendekatan (Approach)merupakan titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran.
3.      Teknikadalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode.
4.      Taktikadalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau
metode tertentu.

G.    Komponen Strategi Pembelajaran
Dick dan Carey (1978) menyebutkan bahwa terdapat 5 komponen strategi pembelajaran, yaitu:
1.      Kegiatan pembelajaran pendahuluan
Kegiatan pendahuluan sebagai bagian dari suatu sistem pembelajaran secara keseluruhan memegang peranan penting.
2.      Penyampaian Informasi
Dalam kegiatan ini, guru juga harus memahami dengan baik situasi dan kondisi yang dihadapinya.Dengan demikian, informai yang disampaikan dapat diserap oleh peserta didik dengan baik.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyampaian informasai adalah urutan, ruang lingkup dan jenis materi.
3.      Partisipasi Peserta Didik
Berdasarkan prinsip student centered, peserta didik merupakan pusat dari suatu kegiatan belajar. Hal ini dikenal dengan CBSA(Cara Belajar Siswa Aktif) yang diterjemahkan dari SAL (student activ training) yang maknanya adalah bahwa proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif melakukan latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan (Dick dan Carey, 1978:108). Terdapat beberapa hal penting yang berhubungan dengan dengan partisipasi peserta didik, yaitu latihan, praktik dan umpan balik.
4.      Tes
Serangkaian tes umum yang digunakan oleh guru untuk mengetahui (a) apakah tujuan pembelajaran khusus telah tercapai atau belum, dan (b) apakah pengetahuan sikap dan keterampilan telah benar-benar dimiliki oleh peserta didik atau belum.
5.      Kegiatan Lanjutan
Guru memberikan tindak lanjut yang berbeda kepada peserta didik sebagai konsekuensi dari hasil belajar yang bervariasi tersebut.
H.    Sasaran Kegiatan Belajar Mengajar
Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran atau tujuan, mulai dari yang sangat operasional dan konkret. Persepsi guru atau persepsi anak didik mengenai sasaran antara serta sasaran kegiatan. Sasaran itu harus diterjemahkan ke dalam ciri-ciri perilaku kepribadian yang didambakan.







BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Strategi pembelajaran  dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapati tujuan pendidikan tertentu. Jika dicermati pengertian tersebut, maka kita akan mendapatkan 2 hal yang menjadi pokok bahasan, yang pertama adalah strategi pembelajaran sebagai rencana kegiatan dalam pembelajaran termasuk pemilihan metode dan pemanfaatan media atau alat bantu lainnya. Kedua, strategi pembelajaran disusun untuk mencapai tujuan.
Ada 5 komponen strategi pembelajaran, yaitu kegiatan pembelajaran pendahuluan, penyampaian informasi, partisipasi peserta didik, tes, dan kegiatan lanjutan. Serta ditunjang dengan berbagai metode, bahan ajar, materi pembelajaran, pendekatan, teknik dan taktik dalam strategi pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran guru berperan sebagai pengajar, pembimbing, perantara sekolah dengan masyarakat, pembantu tercapaianya tujuan pembelajaran, dll. Tujuan pembelajaran tidak akan tercapai jika guru tidak memahami aspek pribadi anak didiknya, seperti: kecerdasan dan bakat, perkembangan jasmani dan kesehatan, kecenderungan emosi dan karakternya, sikap dan minat belajar, hubungan sosial di sekolah dan di rumah, latar belakang keluarga, lingkungan tempat tinggal,  sifat-sifat khusus dan kesulitan belajar anak didik.
Pengaplikasian strategi pembelajaran yang tepat, akan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Kepiawaian guru dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar anak.
B.   Saran
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan maka dari itu penyusun berharap pembaca bisa memberikan saran dan kritik yang membangun agar penyusun bisa memperbaiki dalam pembuatan makalah selanjutnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

 


















DAFTAR PUSTAKA

Dharman, Surya.(2008). Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasioal
Fathurrohman, Pupuh & M.Sobry Sutikno.2009.Strategi Belajar Mengajar.Bandung:PT Refika Aditama.
Rohani,Ahmad.2004.Pengelolaan Pengajaran.Jakarta:Rineka Cipta.
Sanjaya,Wina.2009.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta:Kencana.
Subana,M. dan Sunarti.2011.Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia.Bandung:Pustaka Setia.
Uno, Hamzah B.2007.Model Pembelajaran.Jakarta:PT Bumi Aksara.
http://marpencamiken.blogspot.com/2013/03/makalah-hakekat-strategi-pembelajaran.html?m=1