MAKALAH STRATEGI PENINGKATAN KEMAMPUAN
BERFIKIR (SPPKB)
Disusun
untuk memenuhi tugas matakuliah Strategi pembelajaran
Disusun oleh :
·
Ira Zakiah
·
Widya Febriana
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SILIWANGI BANDUNG
2015
Puji
syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Makalah
ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan pembuatan Makalah di masa
yang akan datang. Akhir kata semoga Makalah ini dapat dapat berguna bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.
Daftarisi
PENDAHULUAN
Istilah
strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu
sama. Strategi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu Strategos
yang berarti panglima atau jenderal, ilmu kejenderalan, ilmu kepanglimaan.
Strategi dalam dunia pendidikan dapat diartikan sebagai suatu seni dan ilmu
untuk membawakan pengajaran di depan kelas sedemikian rupa sehingga tujuan yang
telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien (Gulo, 2002 : 1).
Istilah
pembelajaran muncul secara bertahap dan perkembangannya itu disebabkan karena
perhatian terhadap anak didik dalam usaha pendidikan dan pengajaran.
Strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
serangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu. Kemp (1995)
menyebutkan strategi pembelajaran sebagai suatu kegiatan pembelajaran yang
harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Sedangkan Dick dan Carey (1985) menyebutkan bahwa strategi
pembelajaran merupakan suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang
digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa
(Sanjaya, 2006, 1924).
Sering
terjadi di beberapa sekolah menggunakan strategi pembelajaran yang kurang
efektif. Seorang guru hanya bisa memberikan materi dalam bentuk ceramah tanpa
memikirkan mungkin saja ada siswa yang ingin mengatakan sesuatu. Dalam makalah
yang akan dibahas ini penulis akan mencoba sedikit menjelaskan tentang strategi
pembelajaran SPPKB yaitu model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan
kemampuan berpikir. Peserta didik bukan sekedar menguasai materi pelajaran,
tetapi bagaimana mengembangkan gagasan dan ide melalui bahasa verbal.
B. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
a.
Apa Latar Belakang Filosofis dan Psikologis SPPKB ?
b.
Apa pengertian dan Karakteristik SPPKB ?
c.
Apa Kelemahan dan Kelebihan SPPKB ?
d.
Bagaimana Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran ?
e.
Apa Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran SPPKB
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :
a.
Untuk mengetahui Latar Belakang Filosofis dan Psikologis SPPKB
b.
Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik SPPKB
c. Untuk
mengetahui kelemahan dan kelebihan SPPKB
d. Untuk
mengetahui langkah-langkah pelaksanaan strategi pembelajaranSPPKB
e.
Untuk mengetahui dasar pertimbangan pemilihan strategi pertimbangan pemilihan
strategi pembelajaran SPPKB
f.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendididkan IPS SD 2 yang diberikan oleh Bapak
Drs. H. Fadhli Kamil, M. Pd
BAB
II
Landasan
filosofis SPPKB adalah kontruktivisme. Menurut kontruktivisme pengetahuan itu terbentuk
bukan dari objek saja, tetapi bagaimana kemampuan individu sebagai subjek
menangkap setiap objek yang diamati. Menurut kontruktivisme pengetahuan memang
berasal dari luar, tetapi di bangun lagi oleh dan dari dalam diri individu.
Hakikat
pengetahuan menurut filsafat kontruktivisme yang dikemukakan oleh sanjaya
(2009:227) adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan bukanlah merupakan gambaran
dunia kenyataan belaka, tetapi selalu merupakan kontruksi kenyataan melalui
subjek. Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur
yang perlu untuk pengetahuan.
2. Pengetahuan dibentuk oleh struktur
konsepsi seseorang.
3. Berdasarkan penjelasan diatas, maka
dalam proses pembelajaran tidak hanya sekedar memindahkan pengetahuan dari guru
kepada seorang siswa, tetapi pengetahuan diperoleh melalui interaksi mereka
dengan objek, pengalaman dan lingkungan yang ada di sekitar mereka. Menurut
aliran kontruktivisme pengetahuan tidak dapat ditrasnfer begitu saja kepada
orang lain, tetapi harus diartikan sendiri oleh setiap individu. Oleh sebab
itu, “pembelajaran berfikir menekankan kepada aktivitas siswa untuk mencari
pemahaman akan objek, menganalisis dan mengkontruksinya sehingga terbentuk
pengetahuan baru dalam individu” (sanjaya 2009:227)
B. Latar belakang psikologis
Landasan
psikologis SPPKB adalah aliran psikologis kognitif. Menurut aliran kognitif,
belajar pada hakikatnya adalah peristiwa mental bukan peristiwa behavioral
(sanjaya, 2009:227). Sebagai peristiwa mental prilaku manusia bukan hanya
gerakan fisik saja, tetapi terpenting adalah adanya faktor pendorong yang
menggerakkan fisik tersebut. Hal ini disebabkan karena manusia memiliki
kebutuhan yang melekat dalam dirinya. Kemampuan itulah yang membuat manusia
untuk berprilaku. Piaget dalam sanjaya (2009:227) menyatakan “ children have a
built-in desire to learn”. Hal inilah yang melatar belakangi SPPKB.
Strategi
Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) merupakan strategi
pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir peserta didik. Dalam
SPPKB, materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada peserta didik. Akan
tetapi, peserta didik dibimbing untuk menemukan sendiri melalui proses dialog
dengan memanfaatkan pengalaman peserta didik.
Model
strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB ) adalah
model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa
melalui telaah, fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan
masalah yang diajukan.
Terdapat
beberapa hal yang terkandung dalam pengertian diatas:
a.
SPPKB adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan
berpikir, artinya tujuan yang akan dicapai adalah bukan sekedar siswa dapat
menguasai sejumlah materi pembelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat
mengembangkan gagasan dan ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal.
b.
Telaahan fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan
kemampuan berfikir, artinya penegembangan gagasan dan ide didasarkan pada
pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari atau berdasarkan kemampuan
untuk mendiskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan data
yang diperoleh.
c.
Sasaran akhir SPPKB adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah
sosial sesuai dengan taraf perkembangan anak.
SPPKB
memiliki 3 karakteristik sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran SPPKB menekankan
pada proses mental peserta didik secara maksimal. SPPKB bukan model pembelajaran
yang hanya menuntut peserta didik untuk sekedar mendengar dan mencatat tetapi
menghendaki aktivitas peserta didik dalam proses berpikir.
2. SPPKB dibangun dalam nuansa dialogis dan
proses tanya jawab secara terus-menerus.
3. SPPKB adalah model pembelajaran yang
menyandarkan kepada dua sisi yang sama pentingnya, yaitu proses dan hasil
belajar. Proses belajar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir,
sedangkan sisi hasil belajar diarahkan untuk mengkontruksi pengetahuan.
Adapun
kelebihan dari strategi ini, yaitu :
1. Siswa lebih siap menghadapi setiap
persoalan yang disajikan oleh guru.
2. Prioritas pembelajaran menekankan pada
keterampilan siswa
3. Memberikan kebebasan untuk mengeksplor
kemampuan siswa dengan berbagai media yang ada.
Sedangkan
kelemahan dari strategi ini, yaitu :
1. Hanya sekolah yang sesuai dengan
karakteristik SPPKB yang dapat melaksanakan model strategi ini dengan baik
2. Kelemahan strategi ini bukan kelemahan
dari model pembelajaran itu sendiri, tetapi karena faktor di luar model
pembelajaran. Faktor tersebut berkenaan dengan kesiapan guru, siswa dan kondisi
siswa.
3. Faktor waktu belajar yang tersedia tidak
cukup dengan pembelajaran SPPKB yang membutuhkan waktu yang relatif banyak.
4. Siswa yang memiliki kemampuan dibawah
rata-rata sulit mengikuti strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
ini.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan strategi ini, yaitu :
1. Kegiatan Awal
·
Tahap
orientasi
Pada
tahap ini guru mengondisikan siswa pada posisi siap untuk melakukan
pembelajaran Tahap orientasi dilakukan dengan menjelaskan tujuan yang
harus dicapai dan menjelaskan proses pembelajaran yang harus dilakukan siswa
dalam setiap tahapan proses pembelajaran.
·
Tahap
Pelacakan
Tahap
pelacakan adalah tahapan penjajakan untuk memahami pengalaman dan kemampuan
dasar siswa sesuai dengan tema atau pokok persoalan yang akan dibicarakan.
Melalui tahapan inilah guru mengembangkan dialog dan tanya jawab untuk mengungkap
pengalaman apa saja yang telah dimiliki siswa yang dianggap relevan dengan tema
yang akan dikaji. Dengan berbekal pemahaman itulah selanjutnya guru menentukan
bagaimana ia harus mengembangkan dialog dan tanya jawab pada tahapan-tahapan
selanjutnya.
2. Kegiatan Inti
·
Tahap
Konfrontasi
Tahap
konfrontasi adalah tahapan penyajian persoalan yang harus dipecahkan sesuai
dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa. Untuk merangsang peningkatan
kemampuan siswa pada tahapan ini, guru dapat memberikan persoalan-persoalan
yang dilematis yang memerlukan jawaban atau jalan keluar. Persoalan yang
diberikan sesuai dengan tema atau topic itu tentu saja persoalan yang sesuai
dengan kemampuan dasar atau pengalaman siswa.Pada tahap ini guru harus dapat
mengembangkan dialog agar siswa benar-benar memahami persoalan yang harus
dipecahkan.
·
Tahap
inkuiri
Pada
tahap ini siswa belajar berpikir yang sesungguhnya. Melalui tahapan inkuiri
siswa diajak untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Oleh sebab itu guru
harus memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan gagasan
dalam upaya pemecahan persoalan.
3.
Kegiatan akhir
·
Tahap
Akomodasi
Tahap
akomodasi adalah tahapan pembentukan pengetahuan baru melalui proses
penyimpulan. Pada tahap ini siswa dituntut untuk dapat menemukan kata-kata
kunci sesuai dengan topik atau tema pembelajaran. Pada tahap ini melalui dialog
guru membimbing agar siswa dapat menyimpulkan apa yang mereka temukan dan
mereka pahami sekitar topik yang dipermasalahkan.
·
Tahap
Treatment
Tahapan
dimana guru mengadakan perbaikan pada siswa yang belum bisa menyimpulkan hasil
kegiatan inkuiri.
·
Tahap
Transfer
Tahap
transfer adalah tahapan penyajian masalah baru yang sepadan dengan masalah yang
disajikan.Tahap transfer dimaksudkan agar agar siswa mampu menstransfer
kemampuan berpikir setiap siswa,untuk memecahkan masalah-masalahbaru.Pada tahap
ini guru memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan topic pembahasan.
H. Dasar Pertimbangan
Pemilihan Strategi Pembelajaran
Berbagai
pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran yang
akan dilakukan diantaranya pertimbangan yang berhubungan dengan :
a.
Tujuan yang ingin dicapai
b.
Bahan atau materi pembelajaran
c.
Siswa
Selain
itu, SPPKB dapat berhasil dengan sempurna khususnya bagi guru sebagai pengelola
pembelajaran bila :
1. SPPKB adalah model pembelajaran bersifat
demokratis,oleh sebab itu guru harus mampu menciptakan suasana demokratis dan
saling menghargai.
2. SPPKB dibangun dalam suasana tanya
jawab, oleh sebab itu guru dituntut untuk dapat mengembangkan kemampuan
bertanya untuk melacak, bertanya untuk memancing,dan lain-lain.
3. SPPKB juga merupakan model pembelajaran
yang dikembangkan dalam suasana dialogis, karena itu guru harus mampu
merangsang dan membangkitkan kerenanian siswa untk menjawab pertanyaan,
menjelaskan, membuktikan dengan memberikan data dan fakta social, serta
keberanian untuk mengeluarkan ide-ide, serta menyusun kesimpulan dan mencari
hubungan antar aspek yang dipermasalahkan.
BAB
III
Model
strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB ) adalah
model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa
melalui telaah, fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan
masalah yang diajukan.
Landasan
filosofis SPPKB adalah kontruktivisme. Sedangkan landasan psikologis SPPKB
adalah aliran psikologis kognitif.
Sebaiknya
pembelajaran SPPKB harus diterapkan di berbagai sekolah agar dapat menumbuhkan
rasa ingin tahu siswa. Selain itu dengan pembelajaran ini seorang guru bisa
mengetahui seberapakah pengetahuan yang dimiliki oleh murid dan bagi murid
sendiri akan lebih aktif serta menambah keberanian diri untuk mengungkapkan apa
yang ingin diungkapkannya.